ilustrasi/ist
ilustrasi/ist
RMOL.Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) mendapat dana kompensasi senilai Rp 2,7 triliun untuk program bedah rumah bagi wong cilik.
Dana kompensasi tersebut akan digunakan untuk meÂningÂkatkan target bedah rumah bagi maÂsyarakat miskin. “SeÂbaÂnyak 4,8 juta rumah tak layak huni menÂdapat kucuran dana dari program bedah rumah misÂkin,†kata MenÂteri PeruÂmahan RakÂyat (MeÂnÂpera) Djan Faridz di Jakarta, Senin (26/3).
Menurut dia, Presiden SBY sudah menyetujui tambahan anggaran bedah rumah. “TamÂbahan anggaran telah disetujui Presiden. Tahun ini, targetnya 250 ribu unit rumah. Dua tahun ke depan akan ditambah menÂjaÂdi 1 juta unit rumah. Totalnya nanti mencapai 1,25 juta unit ruÂmah,†terangnya.
Djan mengatakan, KeÂmenÂpera akan menggunakan sistem tuntas di 33 provinsi. “Satu kaÂbupaten minta 14 ribu rumah diÂbedah, misalnya, kita kasih. DaÂri satu provinsi, pasti punya satu kaÂbupaten terÂmisÂkin. Itu yang diÂprioritaskan lebih dulu. Jadi daÂlam setahun, kabupaten terseÂbut dapat preÂdikat bebas dari rumah tiÂdak laÂyak huni,†jelas Djan.
Menpera mengungkapkan, program bedah rumah yang diÂusungnya sangat diminati peÂmerintah daerah (Pemda) dan masyarakat. Saat ini, perminÂtaan Pemda terhadap bantuan proÂgram bedah rumah maÂsyaÂrakat miskin di daerah menÂcaÂpai angka 316 ribu unit rumah.
Jumlah permintaan dari PemÂda tersebut nantinya akan terus meÂningkat seiring kebutuhan ruÂmah layak huni bagi maÂsyaÂrakat miskin di daerah. ApaÂlagi, saat ini banyak masyarakat miskin yang kondisi rumahnya di bawah persyaratan kesehatan seperti atap bocor, dinding dari gedÂhek, ventilasi dan penÂcaÂhaÂyaÂan yang kurang, tak meÂmiÂliki jamban dan dapur serta listrik.
Apabila, program ini terus diÂsosialisasikan kepada maÂsyaÂrakat luas, akan lebih banyak lagi kegiatan bedah rumah yang dilaksanakan. Pemda dapat memprioritaskan daerah yang masyarakatnya memiliki indeks kemiskinan tertinggi.
Diharapkan, satu daerah yang memperoleh bantuan tersebut dapat menuntaskan masalah keÂkumuhan di daerahÂnya maÂsing-masing. KemenpeÂra juga mengÂganÂdeng Pemda Provinsi terkait pengawasan bantuan bedah rumah ini.
Wakil Ketua Komisi V DPR Muhidin M Said meminta peÂmerintah agar benar-benar memanfaatkan dana komÂpenÂsasi yang diÂbeÂrikan peÂmeÂrinÂtah sampai keÂpada maÂsyaÂrakat miskin dalam program bedah rumah.
“Kita dukung program bedah rumah Kemenpera dan harus dipastikan masyarakat miskin menerima langsung,†tegas MuÂhidin kepada Rakyat Merdeka.
Muhidin pun berharap, dana kompensasi bisa mencakup keÂpentingan masyarakat, sehingÂga dana Rp 6 juta untuk bedah ruÂmah masyarakat miskin seÂmaÂkin diperbanyak jumlahnya.
“Rumah atap jerami mauÂpun tidak layak lainnya segera diÂbeÂnahi. Kami akan mengÂawasi pengÂÂgunaan dana terseÂbut,†ucap politisi Partai GolÂkar ini. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
UPDATE
Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03
Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58