Berita

dudung purwadi/ist

Gencar Selidiki Korupsi Hambalang, KPK Periksa Dudung Purwadi

RABU, 28 MARET 2012 | 23:07 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gencar menyelidiki dugaan korupsi proyek pembangunan Sport Center Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa Barat senilai 1,2 triliun.

"Setiap hari kita adakan pemeriksaan terkait kasus tersebut," terang Jurubicara KPK Johan Budi SP kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Rabu, 28/3).

Hari ini (Rabu, 28/3), KPK memeriksa dua orang terkait kasus tersebut. Yakni Direktur Utama PT Duta Graha Indah Tbk dan seorang pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) bernama Lucky.


"Dua-duanya tadi datang. Ini untuk penyelidikan," terang Johan lagi.

Kemungkinannya, Dudung diperiksa terkait permintaan fee dimuka sebesar 100 miliar dari proyek tersebut untuk digunakan dalam Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung. Permintaan fee disampaikan oleh Nazaruddin cs.

Perlu diketahui, PT DGI memang sering bekerjasama menggarap proyek-proyek pemerintah bersama Permai Group, perusahaan yang dikomisarisi M Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat. Tercatat keduanya sudah bekerjasama sejak tahun 2007.

Menurut Direktur Pemasaran PT DGI yang sudah divonis dalam kasus Wisma Atlet, Muhammad El Idris, dalam setiap kerjasama tersebut perusahaannya selalu memberi fee kepada PT Permai Group sebagai bentuk balas jasa atas "bantuan" meloloskan mereka dalam proyek dari pemerintah dengan besaran komisi tergantung dari nilai proyek yang diperoleh PT DGI. Diakui El Idris, fee-nya ada yang 15 persen, ada yang 7,5 persen, hingga ada yang 5 persen.

Selain pembangunan Wisma Atlet dengan nilai proyek Rp 191,6 miliar, PT DGI bersama PT Permai Group juga berkolaborasi untuk menggarap proyek dari Departemen Perhubungan. Dari Laporan Keuangan Konsolidasi Permai Group periode 31 Desember 2008 dan 2007, diketahui proyek itu untuk pembangunan Pengembangan Kampus Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) dengan nilai proyek sebesar Rp 40,801 miliar. Kerjasama berlanjut dalam proyek Rumah Sakit Universitas Udayana di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali. Nilai proyeknya mencapai Rp100 miliar. Dalam proyek ini PT DGI menyerahkan fee 15 persen dari nilai total proyek kepada Permai Group.

Sementara Dudung Purwadi mengakui kolaborasi PT DGI-Permai Group juga terjadi pada proyek pembangunan Gedung dan Infrastruktur RSUD Kabupaten Ponorogo senilai Rp53,450 miliar.

Sejauh ini, sebagaimana dikatakan M Nazaruddin, proyek Hambalang tak jadi diberikan kepada PT DGI karena tidak sanggup menyediakan fee di muka. Kemudian proyeknya diberikan kepada PT Adhi Karya.

Sementara terhadap Lucky, penyelidik kemungkina besar mendalami soal pembebasan lahan dan sertifikat tanah Hambalang.

Sejauh ini banyak kalangan menyebut KPK lamban memproses Dudung. Padahal keterlibatan dan peran Dudung dalam kasus Wisma Atlet tampak terang benderang. Setiap pergerakan Manajer Marketing PT Duta Graha Indah (DGI) Mohammad El Idris atas perintah atau diketahui oleh Dudung Purwadi. Dalam surat dakwaan untuk Idris, disebutkan proyek Wisma Atlet dimenangkan PT DGI  dari hasil negosiasi antara Idris, Dudung Purwadi, dan Mindo Rosalina Manulang serta Muhamad Nazaruddin.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya