Berita

Polisi Ditengarai Ingin Tunjukkan ke TNI Mampu Atasi Aksi Massa

RABU, 28 MARET 2012 | 11:24 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Tindakan represif polisi kepada pengunjuk rasa di depan markas Kostrad, Jalan Medan Merdeka Timur kemarin ingin menunjukkan bahwa mereka mampu mengatasi aksi massa tanpa harus melibatkan unsur TNI. Polisi tidak ingin kewenangan menjaga keamanan nasional juga diambil oleh lembaga lain, seperti TNI.

Hal itu dikatakan Ketua Presidium Indonesian Police Watch Neta S Pane, pagi ini saat dihubungi Rakyat Merdeka Online.

"Itu berkaitan dengan adanya rencana pemerintah menggolkan RUU Kamnas. Salah satunya yang mau diambil dari UU itu adalah peran polisi dalam mengatasi aksi massa. Meskipun RUU Kamnas dikembalikan ke pemerintah. Tapi kalau diserahkan pemerintah, akan dibahas lagi," ujarnya.

Karena itu, dia mengungkapkan pelibatan TNI dalam mengamankan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bukan atas dasar pemintaan polisi. Ratusann anggota TNI yang turut mengamankan unjuk rasa buruh di depan Istana Merdeka, Rabu lalu atas permintaan Istana.

"Karena mereka (Istana) tidak yakin polisi bisa mengatasi aksi demo itu. Jadi kemarin itu sampai tanggal 26 pagi, belum ada permintaan dari polisi supaya TNI mem-back-up mereka," beber Neta.

Neta menambahkan, kesepakatan TNI ikut mengamankan aksi unjuk rasa setelah Menko Polhukam Djoko Suyanto menggekar rapat koordinasi pada Senin (26/3), yang dihadiri Mendagri, Kapolri, Panglima TNI dan Kepala BIN. "(Rakor) ini akhirnya menyepakati bahwa TNI harus terlibat membcakup. Ini sepetrinya yang tidak disukai polisi," beber Neta.

Bukankah Kapolri sebelumnya juga menyiratkan akan melibatkan TNI?

"TNI siap. Kapolri siap. Tapi kalau tidak ada permintaan dari Polda, TNI di daerah tidak bisa turun, tidak bisa dilibatkan," tegasnya. [zul]


Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya