Berita

Buah Impor Berformalin

Bisnis

Pemerintah Diminta Awasi Ketat Buah Impor Berformalin

RABU, 28 MARET 2012 | 08:13 WIB

RMOL. Pemerintah diminta melin­dungi konsumen dari buah impor yang tak sesuai standar dan ba­nyak membanjiri pasar buah lo­kal. Hal ini terkait terus mening­kat­nya permintaan buah-buahan se­cara nasional dalam lima tahun ter­akhir yang mengalami per­tum­buhan berkisar 12-15 persen per tahun. Jika tidak dicegah, akan mengakibatkan gangguan kese­hatan dan memukul produk­si buah petani lokal.

Berdasarkan data Badan Pusat Sta­tistik (BPS), sepanjang 2011 nilai impor buah-buahan tercatat 411,57 juta dolar AS dan China memberikan kontribusi sebagai importir terbesar selama ini.

Impor buah-buahan asal China sepanjang Januari 2012 mencapai 34 persen dibanding Desember 2011 sehingga membuat neraca pe­r­dagangan Indonesia-China de­fisit paling besar dibandingkan negara lainnya, yakni 1,1 miliar dolar AS pada Januari 2012.

Namun, Kepala Pusat Karan­tina Badan Karantina Kemen­terian Pertanian (Kementan) Ari­fin Tasrin mengatakan, sekitar 800 ribu ton buah yang dikirim ke Indonesia adalah buah yang tak laku alias kualitasnya buruk di negara asal.

Hal senada pernah disam­pai­kan Menteri Perdagangan (Men­dag) Gita Wirjawan. Gita menga­takan, sudah terjadi 19 pelang­garan mikroorganisme dalam produk hortikultura yang masuk ke Indonesia dalam 1,5 tahun ter­akhir. Sedangkan Dinas Keseha­tan (Dinkes) Kota Cile­gon, Ban­ten, menemukan buah jeruk asal China di salah satu pusat perbe­lan­jaan terbukti mengandung formalin. Buah itu masuk lewat jalur resmi dan selundupan.

Anggota Komisi IV DPR Rofi’ Munawar menyampaikan ke­kha­watirannya. Menurutnya, per­lu pe­ngetatan tata niaga dan stan­dardisasi buah impor agar tidak mudah merambah ke sen­tra pro­duksi dan konsumen.

Disamping itu, pemerintah tidak boleh menyerahkan tata niaga impor pada mekanisme pasar karena akan memberikan pe­luang membanjirnya buah im­por berkualitas rendah, meski­pun berpenampilang menarik.

Terkait buah yang diawetkan dengan formalin, kata Rofii’, memang tampak lebih menarik. Bagian kulitnya terlihat kencang dan segar meski sudah berbulan-bulan di panen.

“Buah impor itu dipanen dalam kondisi belum matang agar tidak cepat rusak dan busuk selama pro­­ses pengiriman. Pemanenan buah sebelum matang akan sa­ngat ber­pengaruh pada kan­dungan nutri­si dalam buah,” jelasnya.

Selama ini, kata dia, buah im­por lebih diminati konsumen ka­rena harga yang relatif murah dan tampilan lebih menarik di­banding buah lokal. Padahal, man­faat dan nilai gizi buah lokal lebih besar daripada buah impor.

Karena itu, lanjutnya, perlu usa­ha serius dari pemerintah dan pelaku usaha untuk memberikan proteksi yang mak­simal kepada konsumen secara kualitas maupun meka­nisme pe­masaran.

“Importir ja­ngan hanya me­ngejar keuntungan se­mata dari buah impor karena adanya dis­pa­ritas harga, tapi juga harus mem­­perhatikan per­lindungan terhadap konsumen.” tegas Rofi’. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya