Berita

Bisnis

Pompa Senilai Rp5 Miliar Dibangun Pemda di Kampung Apung

SENIN, 26 MARET 2012 | 21:45 WIB | LAPORAN:

RMOL. Plang cokelat setinggi tiga meter di pinggir jalan menjadi petunjuk menuju Kampung Apung di Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Jalan ini adalah satu dari dua akses yang biasa dilalui menuju kampung yang terendam air sejak sekitar 15 tahun lalu itu.

Meski terkesan menyedihkan, kampung seluas empat hektare itu banyak dikunjungi orang. Pengunjung kampung ini datang dari berbagai kalangan. Siswa SMA, mahasiswa praktek, media, atau pegiat lembaga swadaya masyarakat kerap datang ke kampung yang dihuni 426 jiwa dari 118 keluarga itu.

Kampung Apung sebenarnya hanyalah nama "panggilan" bagi kampung itu sejak sekitar 11 tahun silam. "Mungkin merujuk pada kampung yang selalu digenangi air, seolah-olah terapung," ujar Rudi, sambil tertawa.


Agar warga kampung itu tidak terus-terusan terendam, Pemerintah Kota Jakarta Barat berencana membangun satu rumah pompa di daerah tersebut. "Target kami, pembangunan selesai tahun ini juga," kata Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Kota Jakarta Barat Heriyanto, Senin (26/3).

Menurut dia, selama ini proses pengeringan Kampung Apung hanya bergantung pada satu pompa di Jalan Kapuk Poglar, yang tidak bisa bekerja maksimal. "Jarak dari Kampung Apung dengan pompa sekitar satu kilometer." Mesin pompa baru akan diletakkan di pinggir Kali Angke, yang berjarak sekitar 500 meter dari kampung itu.

Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat juga akan membuat saluran air di sepanjang Jalan Kapuk. Saluran selebar dua meter dan sedalam tiga meter itu akan dibangun sepanjang dua kilometer. Kolam penampungan air akan dibangun seluas 400 meter persegi. Namun, sebelumnya, bantaran kali akan ditertibkan terlebih dulu.

Pemerintah Kota Jakarta Barat, kata Heriyanto, akan menambah 10-20 rumah pompa lagi pada 2012. Anggaran setiap pompa Rp 4-5 miliar. "Satu rumah pompa akan dibangun di Kapuk."

Rencana itu disambut warga dengan antusias. Namun Rudi pesimistis pompa itu bisa mengeringkan air di kampungnya. Menurut dia, ada saluran air langsung dari kampungnya ke Kali Angke, sehingga, setelah air disedot, akan kembali lagi ke Kapuk. "Kalau untuk mengurangi air, sih, mungkin," ujarnya. [arp]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya