Prof. Subur Budhisantoso
Prof. Subur Budhisantoso
RMOL. Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budhisantoso mengimbau Presiden SBY tidak perlu khawatir akan adanya ancaman yang ingin melakukan penggulingan terhadap dirinya. Soalnya sampai saat ini, masih banyak pihak yang menginginkan Presiden SBY tetap memimpin sampai 2014.
Siapa dia? “Itu para elit politik yang sampai saat ini merasa nyaÂman dengan gaya pemerintahan yang dilakukan SBY. Mereka buÂkan hanya yang ada di peÂmeÂrintahan, melainkan juga yang beÂrÂada di luar pemerintahan,†ujarÂnya kepada Rakyat Merdeka, keÂmarin. Berikut kuÂtipÂan wawanÂcaÂranya?
Kenapa Presiden seringkali mengungkap adanya ancaman keÂpada dirinya, termasuk yang terbaru di Cikeas Minggu (18/3)?
Namanya Presiden itu berhak mengatakan apa saja kepada rakÂyatnya terhadap apa yang dilaÂkukan. Sebab itu bagian dari koÂmuÂnikasi massa dan gaya keÂpeÂmimÂpinan. Hanya sekarang baÂgaiÂmana kita menanggapi perÂnyataan Pak SBY itu secara bijak dan cerÂdas, bukan lantas menghujatnya.
Dan saya yakin Pak SBY sudah paham banyak resiko untuk menjadi presiden. Ibarat pohon, preÂsiden ini berada di bagian paÂling atas dari pohon itu. SeÂmakin tinggi dia berada, maka akan seÂmakin kencang goyangan yang daÂtang terhadapnya.
Menjadi preÂsiden, tentunya ada yang suka dan ada yang tidak suka. Terkait anÂcaman, seÂbeÂnarÂnya tidak usah dibicarakan pun, gerakan yang tidak suka terhadap presidennya pasti ada. Dan ini tugas intelijen meÂnyeÂleÂsaikannya.
Memang Apa yang Anda tangÂkap dari pernyataan PreÂsiden tersebut?
Apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya adalah sindiran keras kepada semua pihak yang selama ini berada di lingkaran keÂkuasaan. Apakah mereka yang berÂasal dari internal Partai DeÂmokrat atau dari partai lain yang saat ini tergabung dalam koalisi. PeÂsan itu adalah kecemasan preÂsiden atas kinerja anak buahnya yang kurang memuaskan dan perlu ditingkatkan kembali. Pak SBY mencoba menggambarkan, kalau para anak buahnya tidak beÂÂkerja dengan keras, maka diriÂnya yang akan berbahaya di mata masyarakat.
Dengan membahas masalah ancaman yang datang, tentunya Pak SBY menginginkan adanya pengawalan yang ketat terhadap pemerintahannya. Tapi bukan peÂngawalan secara fisik, karena itu tugas paspampres dan juga pihak TNI/Polri. Sebab, tugas anak buahnya di pemerintahan dan partai bukanlah hal peÂngaÂwalan fisik tersebut
Maksudnya?
Yang diinginkan Pak SBY dilaÂkukan oleh anak buahnya adalah peÂngawalan dalam bentuk proÂgram yang konkret, bukan cuma koar-koar di media tanpa tinÂdakÂan. Apa yang disampaikan oleh presiden kemarin, itu merupakan tamÂÂparan keras bagi kader DeÂmoÂkrat dan seluruh pejabat peÂmeÂrintahan untuk bekerja dengan sungguh-sungguh. Karena kalau meÂreka tidak bekerja, maka PreÂsiden dalam kondisi berbahaya di mata rakyat. Presiden itu ingin meÂnyampaikan pesan kalau kalian tidak kerja dengan keras, maka aku yang akan menjadi korban.
Kenyataannya, pernyataan Pak SBY ini kemudian meÂnimÂbulÂkan reaksi yang keras dari banyak pihak. Apa tanggapan Anda?
Dalam menjalankan pemerinÂtahÂan, jangan heran kalau ada yang suka dan ada yang tidak suÂka dengan Pak SBY. Sekarang pihak-pihak yang tidak suka ini, tentunya akan terus bereaksi neÂgatif. Pak SBY meÂnyampaikan keÂberÂhaÂsilÂan pun masih saja ditanggapi negatif.
Rencana kenaikan harga BBM ini dianggap sebagai momentum yang tepat untuk menjatuhkan presiden...
Untuk melakukan kudeta, sebenarnya momentum itu akan selalu ada tidak hanya soal harga BBM. Misalnya masalah defisit beras, mungkin bisa dijadikan moÂmentum juga untuk melaÂkuÂkan penggulingan. Dan soal kenaikan BBM, ini bukanlah kali pertama terjadi di era pemerintah SBY. Tapi nyatanya, hingga saat ini tidak ada upaya yang berhasil untuk menjatuhkan kekuasaan preÂsiden itu. [Harian Rakyat Merdeka]
Untuk melakukan kudeta, sebenarnya momentum itu akan selalu ada tidak hanya soal harga BBM. Misalnya masalah defisit beras, mungkin bisa dijadikan moÂmentum juga untuk melaÂkuÂkan penggulingan. Dan soal kenaikan BBM, ini bukanlah kali pertama terjadi di era pemerintah SBY. Tapi nyatanya, hingga saat ini tidak ada upaya yang berhasil untuk menjatuhkan kekuasaan preÂsiden itu. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52
Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43
Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26
Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52
Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24
Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41