Berita

WAWANCARA

Letjen Marinir (Purn) Suharto: Cita-Cita SBY Cuma Jadi Presiden

Pemimpin Adalah Kristalisasi Revolusi
KAMIS, 15 MARET 2012 | 15:30 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Indonesia tengah diterjang multikrisis. Kekecewaan rakyat pada kinerja hampir dua periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelinding bak bola salju.

Upaya pemerintah menyelesaikan persoalan-persoalan akut di bidang politik, ekonomi, sosial, hukum dan pertahanan negara malah menghasilkan kontroversi yang menghabiskan energi bangsa. Ternyata, dia atas semua krisis itu, satu sumber masalahnya adalah krisis kepemimpinan.

Pandangan tersebut yang jadi benang merah wawancara Rakyat Merdeka Online dengan Komandan Korps Marinir TNI Angkatan Laut tahun 1996-1999, Letnan Jenderal (Purnawirawan) Suharto. Dia, yang dianggap banyak kalangan berjasa meredam meluasnya kerusuhan massa saat pergolakan reformasi 1998, menegaskan bahwa pemerintahan SBY-Boediono tak layak lagi dipertahankan. 


"Persoalan kita sudah alami multikrisis, politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum pertahanan negara. Kenapa? Karena terjadi krisis kepemimpinan," ungkap Suharto saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (15/3).

Demikian wawancara selengkapnya:

Secara singkat, apa saja yang jadi persoalan utama di tiap sektor?
economy by data. Pendapatan per kapita kita gembar-gembor 3200 dollar AS per tahun. Siapa nikmati itu? Di desa, untuk dapat uang Rp 10 ribu satu hari saja tidak bisa. Krisis ekonomi ini didalangi ketidakjujuran. Apa betul kalau kita katakan minyak kita 900 ribu barel per hari, sementara kita lihat perusahaan minyak asing apa yang tidak ada di Indonesia? Kalau mereka tak dapat 1000 barel per hari tidak mungkin mau berdiri. Ya, mestinya kalau dari situ 10 ribu barel per hari, itu sudah 1 juta barel per hari. Sekarang berapa ribu sumur bor di negeri ini? Pemerintah menipu rakyat. Pengasilan emas saja yang dikeruk dari tanah kita bisa Rp 50 ribu triliun per tahun.

Mengapa masih terdengar kabar ketidakmerataan pembangunan dan meningkatnya kemiskinan?
Pendapat Anda tentang sebutan negeri autopilot?
Bagaimana dengan kadar nasionalisme bangsa di tengah semua krisis itu?
reward pada anak bangsanya. Contohnya, harusnya mobil esemka itu di-reward, tapi malah dibenturkan tidak lolos memakai standar euro 1 dan 2. Berkacalah pada India yang punya Bajaj dan asapnya dimana-mana tapi jalan, asap dimana-mana di India tapi mereka bangga sekarang Bajaj sudah bagus. Kalau pemerintah punya nasionalisme kuat bikin standar nasional, izinkan dulu mereka. Tapi ini sudah dibayar pabrikan Jepang dan Eropa untuk gagalkan esemka. Asing tahu pasar otomotif disini, satu tahun pembeli motor 6 juta dan mobil 2 juta. Jadi apa? Hancurkan esemka by rule dan regulation.

Sekarang, kenapa DPR berbohong dan Partai Demokrat berbohong? Anda percaya tidak presiden yang jadi tentara 33 tahun kemudian jadi presiden 8 tahun cuma punya kekayaan Rp 6,8 miliar? Saya terus terang salut pada keberanian Prabowo (pendiri Partai Gerindra, mantan Danjen Kopassus) yang jujur katakan kekayaannya Rp 1,6 triliun. Yang saya nilai bukan kekayaannya tapi kejujurannya. Ada ketidakjujuran, ada ketakutan presiden.

Menurutnya, pemimpin nasional saat ini tidak punya jiwa merah putih. Pemimpin lebih takut pada Amerika Serikat, dan sifat penakut itulah yang membuat Amerika Serikat semakin besar.
Tidak ada gerakan besar yang membawa rakyat ke perubahan kembali ke jati diri?
Darimana akan muncul pemimpin yang bakal membawa perubahan?
Karakter apa yang bisa mencerminkan pemimpin ideal bagi Indonesia?
Saat ini begitu banyak muncul tokoh politik yang berjanji membawa perubahan lewat Pemilu, menurut Anda?
track yang disediakan AS dan Yahudi. Mereka sekarang berlari ke garis finish yang sudah dibuatkan. Demokrasi yang ada ini liberal, demokrasi ala mereka yang tak laku lagi dijual di dunia.

Apakah Anda yakin gerakan jalanan oleh mahasiswa bisa mengantarkan rakyat pada perubahan yang diinginkan?
Evaluasi terhadap gerakan pro perubahan selama ini?
Akankah ada gerakan dalam waktu dekat yang menyerupai reformasi 98?
maping the people, identification friend or foe.[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya