Berita

Dodi Ilham: Komnas HAM Jangan di Posisi Aman

SENIN, 12 MARET 2012 | 18:35 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masih menjadi ancaman terbesar bangsa Indonesia. Aksi kekerasan dan penghilangan paksa hingga terorisme masih terus terjadi di sejumlah wilayah. Seolah negara tidak hadir saat pelanggaran HAM terjadi. Kondisi seperti itu harus disikapi secara tegas jika Indonesia masih mau dianggap sebagai sebuah bangsa yang bermartabat.

Pernyataan itu diutarakan aktivis 1998 yang kini mencalonkan diri menjadi anggota Komnas HAM periode 2012-2017, Dodi Ilham.

"Tindak terorisme terjadi berkali-kali telah menyentak kita. Namun, penanganan secara hukum masih bernuansa politis. Meski beberapa pelaku terorisme sudah menjalani proses hukum di pengadilan, tapi lebih banyak yang dieksekusi atas nama hukum tanpa proses pengadilan. Bahkan, hingga saat ini masih belum diketahui akar persoalan yang menyebabkan munculnya terorisme," ujar Dodi.
 

 
Di sisi lain, lanjut Dodi, ada bahaya yang jauh lebih besar yaitu lunturnya nasionalisme yang diakibatkan pergeseran budaya dan tsunami konsumerisme. Sebagai sebuah bangsa dalam tatanan dunia, sampai saat ini kebijakan luar negeri Indonesia masih menganut politik bebas aktif. Artinya, meski tetap berhubungan secara normatif dengan negara-negara dunia, namun Indonesia tetap harus menjaga kedaulatan nasionalnya.
 
"Peran strategis Indonesia sebagai pasar dunia tidak berarti serta merta mengikuti kemauan negara-negara industri. Kita membuka diri untuk perdagangan dalam tata ekonomi dunia baru. Namun posisi selaku tuan rumah harus benar-benar dicamkan oleh seluruh stakeholder bangsa. Suatu pasar yang ideal sepatutnya memberi maslahat bagi penjual, pembeli dan pasar itu sendiri,” ulas Dodi.
 
Dengan demikian, menurut Dodi, persoalan mendasar bangsa ini terletak pada aspek hukum dan HAM di dalam suatu aturan main yang semestinya lebih jelas. Aspek inilah yang membentangkan landasan bagi hidup dan tumbuhkembangnya suatu bangsa. Terutama dalam berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

"Komnas HAM kita terkesan mengambil posisi aman sehingga tidak greget. Bisa jadi, kecilnya alokasi anggaran salah satu penyebabnya," ujar Dodi.
 
Namun, Dodi berpendapat, peran kecil atau besar bergantung pada para pimpinannya. Komnas HAM membutuhkan personil yang berani mengambil keputusan dan berwawasan jauh serta siap mengambil risiko demi bangsa dan Tanah Air.

"Kita harus berkaca pada Reformasi 1998. Bukankah perubahan atas kebekuan politik selama 32 tahun rezim Orde Baru dipelopori dan dilakukan oleh mahasiswa yang notabene masih hijau dibanding para politisi, pakar, dan aktivis lain?" pungkas Dodi.[ald] 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya