Berita

wiranto/ist

Wiranto: Kenapa Mereka Selalu Khawatir Ada Kudeta?

SELASA, 06 MARET 2012 | 17:55 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, mengatakan urusan mengkudeta pemerintahan yang sah adalah hal yang sama sekali tak mudah.

Hal itu dikatakannya dalam kesempatan wawancara di studio Metro TV yang disiarkan langsung beberapa saat lalu (Selasa petang, 6/3). Dia diminta menanggapi tuduhan dari Wasekjen DPP Demokrat Ramadhan Pohan bahwa dirinya berada di balik gerakan yang ingin menjatuhkan SBY-Boediono.

Mantan Panglima ABRI itu mengaku, setelah mendengar tudingan dari Ramadhan dia pertama-tama mencari tahu apakah pernyataan itu merupakan sikap partai atau individu.


"Saya baru dapat kabar, pengurus Demokrat Andi Nurpati katakan itu pernyataan pribadi. Dan mereka mau rapat evaluasi internal untuk masalah itu," kata Wiranto.

Dengan enteng dia katakan, kalau pernyataan yang sensitif itu adalah sikap induvidu, maka dirinya tak usah pusingkan.  

"Dijawab saja oleh teman-teman di DPR. Ini masalah sensitif, kudeta itu tak mudah," tegasnya.

Dia tegaskan lagi bahwa kudeta bisa terjadi kalau pemimpin nasional berhalangan tetap, tercipta national disorder, dan ada kekuatan luar biasa dan pemimpinnya yang melangsungkan kudeta.

"Jadi kenapa mereka selalu khawatir ada kudeta," ucapnya.

Mengapa Partai Hanura selalu berseberangan dengan pemerintah, jawab Wiranto, karena Hanura lahir untuk pahami hati nurani rakyat sehingga apa yang dirasakan rakyat selalu disikapi cepat oleh Hanura.

"Kalau kami berseberangan, itu masalah kebijakan dan bukan pribadi," singkatnya.

Dia menyarankan, "Pernyataan harus dipikirkan dulu tak boleh asal dilontarkan dan keluar dari garis etika."

Wiranto ingkatkan, sejak lama ada isu pelengseran pemerintah. Tapi itu selalu berpulang ke pemerintah.

"Kalau baik berpihak pada rakyat tanpa rakyat minta-minta, tidak akan ada demo. Demo terjadi karena rakyat menuntut keadilan," tuturnya.[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya