Berita

ilustrasi

Dugaan Mark Up di Balik Pembelian Enam Sukhoi

KAMIS, 01 MARET 2012 | 21:48 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Akhir 2011 lalu DPR telah menyetujui APBN Kementerian Pertahanan termasuk di dalamnya pembelian enam pesawat Sukhoi  jenis Su-30 MK2 seharga US$ 470 juta melalui G to G.

Pemerintah Rusia juga menyediakan kredit negara (state credit) senilai satu miliar dollar AS bagi modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI itu. Pesawat Su-30MK2 adalah pengembangan dari pesawat tempur jarak jauh Su-30 dengan peningkatan kemampuan khusus untuk menjalankan misi antikapal.

Namun, akhir-akhir ini berkembang isu dugaan mark up dalam pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-30 MK2 itu. Kemenhan diisukan tidak melakukan kontrak pembelian melalui pihak Rosoboronexport Rusia yang merupakan perwakilan pemerintah Rusia di Jakarta.


"Kontrak pembelian tidak melalui Rosoboron tetapi melalui kredit ekspor lewat sebuah PT X sebagai broker," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, kepada wartawan beberapa saat lalu (Kamis malam, 1/3).

Dari penjelasan yang dirilis Rosoboron, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, harga Sukhoi S-30 MK2 per Juli 2011 sekitar US$ 60-70 juta/unit atau maksimal hanya US$ 420 juta untuk enam unit.

"Mengapa kemudian harus menggunakan PT X sebagai broker? Padahal ada perwakilan Rusia di Jakarta yang diwakili Rosoboron Export? Dan mengapa ada perbedaan harga sampai US$ 50 juta?" tanyanya.[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya