ilustrasi
ilustrasi
RMOL. Tidak sepenuhnya benar jika persoalan akut premanisme di Indonesia berhubungan langsung dengan "urusan perut" atau kebutuhan ekonomi.
"Beberapa kali Kadiv Humas Polri selalu bilang ini persoalan ekonomi. Saya bantah, dari sekian banyak pengangguran di negara ini, preman-preman itu cuma sekian persennya. Dan dibutuhkan nyali sangat besar untuk seperti mereka, selain itu mereka selalu bergerombol dan faktanya, maaf ya, selalu berasal dari suku tertentu," kata Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Mustofa B. Nahrawardaya kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu (25/2).
Dia meminta, sebaiknya Polri berhenti mencari segala pembenaran atas banyaknya gangguan keamanan dan meningkatnya keresahan masyarakat akibat aksi premanisme. Kalaupun benar Polri sudah melakukan pemetaan dan analisis, tapi tidak ada peningkatan kinerja karena ada kesalahan fatal di dunia kepolisian yang cuma mengukur pretasi dalam membongkar kasus tapi bukan mematikan kasus.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05
Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51
Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24
Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50
Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25