Berita

syahganda nainggolan/ist

Dikecam, Kebijakan BLT Pemerintah sebagai Kompensasi Kenaikan Harga BBM

JUMAT, 24 FEBRUARI 2012 | 11:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Harga bahan bakar minyak tidak bisa dihindarkan, memang harus dinaikkan. Tapi, yang menjadi perhatian selanjutnya adalah mau dikemanakan dana hasil penghematan dari kebijakan kenaikan harga BBM itu.

"Karena (kenaikan) harga BBM ini pasti menghasilkan pengematan," ungkap pengamat ekonomi-politik Syahganda Nainggolan kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Jumat, 24/2).

Ketua Dewan Direktur Sabang Merauke Circle ini mengusulkan agar hasil penghematan itu diinvestasikan untuk perbaikan infrastruktur angkutan umum, seperti jalan dan pengadaan bus-bus yang layak, di perkotaan maupun di pedesaan.

"Jadi kalau misalnya uang (hasil penghematan) itu dihambur-hamburkan, tidak jelas pertanggungjawabannya, itu akan gawat. Karena selama ini uang hasil penghematan itu tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kadang-kadang dibuat BLT, tapi untuk pemenangan Pemilu," katanya mengingatkan.

Meski begitu, bukan berarti mantan aktivis ITB Bandung ini tidak sepakat dengan kebijakan pemberian bantuan langsung tunai (BLT). Tapi, BLT itu tidak dikaitkan dengan pencabutan subsidi atau kenaikan harga BBM. Tapi harus dilakukan setiap saat secara terus menerus.

"Sehingga orang tidak mengkaitkan itu dengan Pemilu. Artinya, kalau dia (pemerintah) membagikan Rp300 ribu per tahun, dibagikan Rp50 per kepala tiap bulan sepanjang periode pemerintahan. Artinya orang tidak melihat itu sebagai money politics," imbuh Syahganda.

Pemerintah sendiri berencana akan memberikan bantuan kepada masyarakat akibat dari kenaikan harga BBM itu. Akan rencana pemerintah itu, Syahganda menolak.

"Itu bahaya. Kalau dikasih dekat-dekat Pemilu, itu kita kecam. Kalau saya tetap usul dibangun infrastruktur. Bagaimana warga naik bis dan kereta api nyaman dan ongkos tidak naik," tandasnya. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya