Berita

lirboyo/ist

MUKERNAS PPP

PBNU: Otoritas Kiai apakah Menerima atau Menolak Pesantren Tempat Kegiatan Politik

SELASA, 21 FEBRUARI 2012 | 10:43 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Kiai di pondok pesantren yang berada di internal Nahdlatul Ulama mempunyai otoritas penuh untuk menentukan kurikulum yang akan dipakai. Tak hanya itu, kiai juga berhak menentukan kegiatan apa yang akan berlangsung di pesantrennya.

"Dalam tingkatan itu, para kiai punya otoritas termasuk pondok pesantren menerima tamu siapa. Itu otoritas kiai," jelas Jurubicara PBNU Sulthan Fatoni kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Selasa, 21/2).

Meski begitu, dia mengakui, dalam fatsoen budaya pesanteran, pihak tamu yang akan melangsungkan kegiatan di pesantren itu memberitahu PBNU. Meski itu sifatnya tidak wajib. Karena sekali lagi otoritas membolehkan atau tidak itu berada di tangan kiai dan pondok pesantren.

"Dalam hal ini DPP PPP sudah memberi tahu PBNU bahwa Mukernas PPP akan dilangsungkan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Sekaligus DPP PPP kemarin silaturrahmi dan mengundang Ketua Umum PBNU (Said Aqil) untuk hadir (dalam Mukernas)," jelasnya.

Pesantren Lirboyo sendiri mengijinkan tempatnya dijadikan PPP untuk menggelar Musyawarah Kerja Nasional. Karena pesantren menerima, maka PBNU hanya mengikuti saja keputusan kiai.

"Kalau kiai menganggap itu baik dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi pesantren dan kiai memutuskan menerima, PBNU tentu mengikuti kiai. Karena itu otoritas beliau," imbuhnya.

Tapi, tambahnya, kalau misalnya pesantren menolak dan PBNU dilibatkan oleh pesanteran yang bersangkutan, PBNU akan ikut membantu untuk menyatakan tidak kepada pihak-pihak yang akan menggunakan pesantren untuk kegiatan politik atau kegiatan lainnya.

"Dalam konsteks itu Lirboyo sepertinya mempersilakan, PBNU mengikuti kiai," tandasnya.

PPP akan menggelar Mukernas mulai hari ini Selasa (21/2) sampai Kamis (23/2) di pondok pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.[zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya