Berita

Partai Demokrat Harus Berterima Kasih pada "Pemberitaan Miring"

MINGGU, 19 FEBRUARI 2012 | 10:54 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Sebagai partai terbesar di Indonesia, Partai Demokrat seharusnya tidak perlu risih dengan pemberitaan media massa mengenai dinamika internal yang berkembang. Bagaimanapun juga, anggota masyarakat yang memilih Demokrat dalam Pemilu 2009 lalu memiliki hak untuk mengetahui berbagai persoalan yang sedang di terjadi di dalam tubuh partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Sementara publik umumnya juga memiliki hak untuk mengetahui kondisi internal Partai Demokrat yang merupakan partai utama dalam pemerintahan koalisi. Juga harus dipahami bahwa semakin besar perolehan suara sebuah partai politik, semakin relevan ia dibicarakan di tengah publik.

"Sah-sah saja bila sementara kalangan di Partai Demokrat gerah dengan media massa yang menurut mereka miring dalam pemberitaan atau bahkan sengaja mengadu domba sesama kader. Tetapi yang harus diingat, publik khususnya pemilih partai itu dalam pemilihan yang lalu juga punya hak untuk mengetahui konflik atau dinamika di dalamnya," ujar pengajar konflik dan komunikasi, Teguh Santosa, dalam pembicaraan beberapa saat lalu (Minggu, 19/2).

Di sisi lain, sambung dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dan London School of Public Relations (LSPR) itu, pemberitaan yang dianggap miring tersebut semestinya dijadikan cambuk bagi Partai Demokrat untuk mendewasakan diri dan memperkuat konsolidasi.

"Kalau dari sudut pandang ini, saya kira pimpinan Partai Demokrat harus berterima kasih pada media dan pemberitaan yang dianggap miring," sambung Teguh sambil menambahkan bila merasa ada pemberitaaan yang tidak benar mengenai partai itu kalangan Demokrat dapat mengirimkan hak jawab dan hak-hak lain yang diatur dalam UU Pers 40/1999.

Komentar ini disampaikan Teguh menyikapi perkembangan yang terjadi seputar seruan Ketua Biro Bidang Hukum dan HAM Partai Demokrat Jemmy Setiawan agar kader Partai Demokrat memboikot media massa yang mengadu domba dan menjelek-jelekkan Partai Demokrat juga pemerintahan SBY-Boediono.

Sementara Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Saan Mustofa, mengatakan tidak ada istilah boikot memboikot seperti yang disampaikan Jemmy.

Dari sudut pandang politik praktis, sebut Teguh lagi, konflik internal Demokrat yang semakin terbuka dan melebar kemana-mana memperlihatkan bahwa kepemimpinan di tubuh partai itu semakin tidak efektif.

"Seperti kata pepatah, jangan karena buruk muka lantas cermin yang dibelah. Gunakanlah ini semua sebagai bahan dalam introspeksi dan konsolidasi," demikian Teguh. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya