Berita

TNI Mendukung Pencarian Bukti Peradaban Purba Nusantara

SABTU, 18 FEBRUARI 2012 | 12:45 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

TNI dan Polri mendukung penelitian yang dilakukan untuk mencari dan menemukan peninggalan peradaban purba nusantara, seperti yang dilakukan Tim Bencana Katastropik Purba yang dibentuk Kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB).

Dukungan itu disampaikan Kolonel Sarum yang mewakili Mabes TNI dalam rapat kordinasi yang digelar di Sekretariat Negara, hari Jumat kemarin (17/2).

"Saya mewakili TNI dan kawan Polri. Pada prinsipnya, kami mendukung penelitian ini," ujarnya.

Dalam rapat kordinasi yang dimoderatori Asisten SKP BSB, Erick Ridzky, itu Tim Bencana Katastropik Purba yang diperkuat oleh sejumlah ahli dan pakar menyerahkan hasil penelitian mereka di Trowulan, Jawa Timur, serta di Cianjur dan Garut, Jawa Barat, kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Tiga peneliti utama tim tersebut, yakni Dr. Danny Hilman, Dr. Andang Bachtiar dan Dr. Didit Ontowiryo hadir untuk memberikan penjelasan mengenai hasil sementara penelitian mereka di Trowulan, Cianjur dan Garut.

"Manakal ada hal yang terkait dengan pengamanan, kami akan mendukung. TNI dan Polri ada di seluruh wilayah NKRI," ujar Kolonel Sarum lagi.

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Rovicky Dwi Putrohari, dalam pertemuan itu mengingatkan Tim Bencana Katastropik Purba untuk mempublikasikan hasil sementara penelitian mereka pada jurnal ilmiah.

"Seperti kita tahu ini adalah riset ilmiah. Akan lebih baik lagi bila dipublikasikan di jurnal ilmiah untuk mendapatkan scientific judgmenet. juga agar tidak ada klaim dari pihak lain," katanya.

Adapun SKP BSB Andi Arief, ketika menutup pertemuan mengatakan bahwa penelitian di Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, harus diakselerasi. Dari penelitian sementara dapat disimpulkan bahwa di bawah Gunung Padang tertimbun sebuah bangunan yang berusia 6.700 tahun.

"Gunung Padang perlu diakselerasi. Sudah berdampak secara pariwisata," ujarnya.

Dia juga menyarankan agar setelah diserahkan kepada ketiga kementerian itu, penelitian fokus pada satu objek terlebih dahulu. Dalam hal ini menurut hemat Andi Arief, ada baiknya fokus pada Gunung Padang sebelum meneliti lebih lanjut Gunung Sadahurip di Garut. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya