Berita

aksi gampar sby/rmol

Gampar SBY-Boediono Bergerak ke Cikeas

RABU, 15 FEBRUARI 2012 | 14:57 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Gerakan Aksi Mahasiswa dan Pemuda Anti Rezim SBY-Boediono (Gampar SBY-Boediono) bergerak dari kampus Universitas Nasional, Pasar Minggu, Jakarta Selatan menuju kediaman pribadi Presiden SBY di perumahan Puri Cikeas, Bogor.

Salah seorang perangkat demonstrasi, Reza dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, menegaskan, dia dan ratusan rekannya tidak akan gentar meskipun tadi pagi sudah mendengar berita bahwa Gerakan Rakyat untuk Duduki Cikeas (Geruduc) di Tugu Proklamasi dibubarkan oleh aparat polisi.

"Semua elemen sudah berkumpul di Unas. Kami sudah lihat indikasi represif dari aparat. Kami tetap jalan ke Cikeas apapun yang terjadi," kata Reza beberapa saat lalu (Rabu, 15/2).


Menurut Reza, tuntutan SBY-Boediono mundur sudah didengungkan ribuan kali oleh mahasiswa di seluruh Indonesia. Maksud tuntutan itu agar pemerintah segera meningkatkan kesejahteraan rakyat dan membersihkan tubuhnya dari penyakit korupsi. Karena pemerintah tetap tidak peduli pada penderitaan rakyat maka diperlukan peningkatan suhu gerakan.

"Tujuan kami pertama adalah menciptakan opini publik bahwa SBY-Boediono sudah gagal. Kami akan duduki wilayah kediaman SBY dan mengkampanyekan isu itu ke seluruh masyarakat," katanya.

Dalam aksinya, mahasiswa sudah menyiapkan perlengkapan salah satunya berupa boneka SBY berukuran besar yang akan digunakan di Cikeas.

"Kami akan minta masyarakat yang ada di sekitar kami untuk menggampar boneka itu sebagai simbolisasi bahwa rakyat menolak pemerintahan ini berlanjut," terangnya.

Dia mengaku telah mendapat kabar bahwa kepolisian akan sangat represif dan menyiapkan skenario mengadu mahasiswa dengan warga Cikeas.

"Kabar itu membuat kami semakin waspada. Kami siap hadapi aparat, dan akan kedepankan dialog dengan warga," tandasnya.[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya