RMOL. Mobil bak terbuka hitam mundur pelan-pelan ke arah lantai basement gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat sore (10/2). Kendaraan roda empat itu mengangkut papan tripleks dan pipa PVC ukuran besar. Tepat di depan pintu gulung (rolling door) yang tertutup, mobil berhenti.
Setelah supir berkomunikasi dengan petugas keamanan, rolÂling door dibuka. Dari dalam keÂluar beberapa orang yang meÂngeÂnakan pakaian batik dan meÂngambil pipa PVC.
Pengiriman material itu menÂjadi petunjuk bahwa sedang ada pembangunan di gedung komisi yang dipimpin Abraham Samad itu. Pembangunan apa yang seÂdang dilakukan di sini?
Satu-satu proyek pembaÂnguÂnan yang saat ini tengah dilaÂkuÂkan di KPK adalah pembuatan ruÂmah tahanan (rutan). Apakah maÂterial itu pembangunan rutan?
Supir mobil pengantar tak tahu untuk apa material itu. “Saya hanya diminta mengantar paralon ke KPK. Tak tahu untuk apa,†kata pria berkulit sawo matang dan berambut ikal yang tak mau menyebutkan namanya ini.
Kepala Humas KPK Johan Budi SP membenarkan bahwa saat ini pihaknya sedang memÂbangun rutan. Pembangunannya dimulai sejak dua pekan lalu. “Dalam sebulan ke depan diÂperÂkirakan sudah selesai pemÂbaÂnguÂnan,†ujar dia.
Pembentukan rutan ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan HAM. Lewat surat keputusan nomor M.HH-01.OT.01.01 tertanggal 11 JaÂnuari 2012, Menteri Amir SyamÂsuddin menyatakan bahwa rutan KPK ini merupakan cabang Rutan Salemba.
Dua hari sebelum terbitnya suÂrat keputusan itu, KPK dan KeÂmenterian Hukum dan HAM meÂnandatangani nota kesepahaman mengenai perlunya pengamanan terÂhadap tahanan KPK. PemÂbaÂnguÂnan rutan ini tampak dikebut. Tak mau menunggu lama, KPK segera membangunnya setelah mengantongi restu menteri.
Sebelumnya, Rosalina Mindo Manulang, salah satu tersangka kasus suap pembangunan wisma atlet mengaku berulang kali menÂÂdapat ancaman. KPK mÂeÂniÂtipÂkÂan penahanan bekas anak buah MuÂhammad Nazaruddin yang meÂrupakan saksi kunci kaÂsus itu di Rutan Wanita Pondok Bambu, JaÂkarta Timur. PenganÂcam Rosa daÂtang ke rutan di luar jam kunjungan.
Rosa pun meminta perÂlinÂduÂngan LPSK (Lembaga PerlinÂduÂngan Saksi dan Korban). Ia semÂpat diinapkan di gedung KPK. Kini, perempuan yang telah membeberkan keterlibatan seÂjumÂlah “nama besar†dalam kasus wisma atlet selalu dikawal ketat.
Apakah ini alasan KPK memÂpercepat pembangunan rutan? Johan menampiknya. Menurut dia, keinginan memiliki rutan senÂÂdiri ini sudah ada sejak terÂungÂkapÂnya skandal sel mewah Artalyta Suryani di Rutan Pondok Bambu.
Namun Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana meÂnyebutkan pembentukan rutan ini ada kaitan dengan ancaman terÂhadap Rosa. “Setelah berÂkoorÂdiÂnasi cepat dengan KPK serta LPSK, Kemenkum HAM setuju mengambil langkah pengamaÂnan. Termasuk dengan membenÂtuk cabang rutan di KPK agar leÂbih aman,†katanya.
Kementerian tak ikut campur mengenai lokasi rutan yang akan dibangun. “Bila ada rencana diÂbuka di tempat lain, itu harus evaÂluasi dulu. Tapi kemungkinan beÂsar di kantornya (KPK) sendiri,†kata Denny.
Johan membeberkan rutan KPK menempati ruangan bekas gudang yang terletak di lantai baÂseÂment. “Gudang itu dulu tempat penyimpanan pamflet dan stiker,†kata Johan.
Ruangan bekas gudang ini lalu diÂtambah jeruji besi layaknya ruang penahanan. Karena areaÂnya sempit, rutan hanya memiliki empat sel.
Selain dijaga terus menerus, rutan ini juga dilengkapi kamera CCTV. “Kami ingin memiÂnimÂaÂlisir hal-hal seperti di Rutan CiÂpinang,†kata Johan.
Belum lama, Muhammad NaÂsir, adik Nazaruddin kepergok Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana datang ke RuÂtan Cipinang pada malam hari. Nasir yang duduk di Komisi III DPR membawa-bawa nama lemÂbaga agar bisa menemui kakakÂnya yang ditahan di situ di luar jam kunjungan.
Johan menjamin hal seperti ini tak akan terjadi di rutan KPK. KeÂluarga tahanan tak dilarang menÂjenguk tapi harus mematuhi atuÂran dan jadwal kunjungan. “Kami menyediakan fasilitas untuk keluarga yang menjenguk,†kata Johan.
Habiskan Dana Rp 100 Miliar
Berapa biaya yang diperlukan untuk membangun rutan?
Direktur Jenderal PemasÂyaÂrakatan Kementerian Hukum dan HAM, Sihabuddin punya hitung-hitungannya. Menurut dia, bisa sampai ratusan miliar. Wah.
Biasanya, untuk membangun rutan yang mampu menampung sampai 500 orang butuh dana minimal Rp 70 miliar. Jumlah ini belum termasuk sistem pengaÂmaÂnan. Jika ditotal bisa mengÂhaÂbisÂkan Rp 100 miliar.
Untuk pembangunan rutan senÂdiri, Sihabuddin mempersilakan KPK mengajukan anggaran ke DPR. Namun nanti pengeÂloÂlaÂanÂnya di bawah pihaknya. Rutan KPK merupakan cabang dari RuÂtan Salemba. “Semua pengeÂloÂlaan cabang rutan ada di bawah Kemenkum HAM.â€
Namun anggaran pengelolaan rutan mulai dari uang makan sampai pengamanan menjadi tanggungan KPK. Ini juga berÂlaku di rutan cabang milik kepoÂlisian dan kejaksaan. Menurut Sihabuddin, KPK wajib meÂlaÂporÂkan pengeluaran rutan kepada KeÂmenterian secara rutin.
KPK juga harus berurusan dengan Kementerian dalam meÂneÂtapkan kepala cabang, dokter maupun personel yang bertugas di rutan. “Untuk penunjukan perÂsonel di rutan, itu adalah urusan menteri. Kepala rutan cabang siapa, dokter yang bertugas siapa, itu seluruhÂnya keputusan menÂteri,†kata Sihabuddin seperti diÂkutip huÂkumonline.com.
Apakah pembangunan rutan KPK akan menghabiskan dana sampai ratusan miliar? Menurut Kepala Humas KPK Johan Budi, pembangunannya tak menghÂaÂbiskan dana sebesar itu. “Nggak sampai miliarlah,†ujarnya.
Polres Sampai Mabes Polri Pernah Dititipi Tahanan KPK
Delapan tahun sudah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berdiri. Pimpinannya ini telah berganti tiga kali. Namun lemÂbaga penegak hukum itu belum juga memiliki rutan.
Dua lembaga hukum lainnya, kepolisian dan kejaksaan meÂmiliki ruang tahanan untuk terÂsangka yang tengah diusut perkaranya.
Kepolisian memiliki ruang taÂhanan mulai dari tingkat polÂsek sampai Mabes Polri. SeÂmenÂtara setiap kantor kejaksaan negeri juga dilengkapi dengan fasilitas ruang tahanan. Begitu juga tingkat kejaksaan tinggi dan Kejaksaan Agung.
Sejak mulai berkiprah tahun 2005, KPK sudah melakukan penahanan terhadap tersangka kasus korupsi. Lantaran tak meÂmiliki rutan sendiri, para terÂsangÂka dititipkan ke sejumlah ruÂtan. Baik yang dikelola langÂsung Kementerian Hukum dan HAM seperti Rutan Cipinang dan Rutan Salemba maupun rutan milik kepolisian.
Biasanya untuk tersangka perempuan dititipkan ke Rutan Wanita Pondok Bambu, Jakarta Timur. Sementara tersangka pria disebar ke rutan KeÂmenÂkum HAM dan kepolisian.
Rutan kepolisian mulai dari tingkat polres, Polda Metro Jaya, rutan Markas Korps BriÂmob di Kelapa Dua, Depok, samÂpai rutan Bareskrim Polri pernah dititipi tahanan KPK.
Untuk menghindari kongÂkaliÂkong, para tersangka dalam satu korupsi yang diusut KPK ditemÂpatkan di rutan berbeda. ContohÂnya, penahanan bekas menteri sosial Bachtiar ChamÂsyah dan bekas dirjen Amrun Daulay. Bachtiar ditempatkan di Rutan Cipinang. Sementara Amrun di rutan Polres Jakarta Timur.
Tak lama lagi, KPK akan meÂmiliki rutan sendiri. KemenÂteÂrian Hukum dan HAM telah menyeÂtujui pembentukan rutan ini. Rutan ini berada di gedung KPK di Kuningan, Jakarta Selatan.
Menurut Dirjen PemaÂsyaÂraÂkatan Kementerian Hukum dan HAM, Sihabuddin, pembenÂtuÂkan rutan ini bisa memÂperÂmuÂdah pengusutan perkara yang dilakuÂkan KPK. “Agar dalam pemeÂriksaan KPK tidak bolak-balik. Biar bisa lebih cepat,†katanya.
Walaupun KPK telah memiÂliÂki rutan sendiri, pengenÂdaÂliannya tetap berada di bawah KemenÂterian. Rutan KPK akan menjadi cabang dari Rutan SaÂlemba. “SeÂmua pengelolaan rutan cabang di bawah kendali Kemenkum HAM,â€kata Sihabuddin.
Herman Herry, anggota KoÂmisi III DPR yang membidangi hukum menilai KPK belum perÂlu memiliki rutan sendiri. SeÂbab pembangunannya butuh biaya besar dan waktu lama. “SeÂbaiknya dananya dialoÂkasiÂkan untuk memperbaiki infraÂstrukÂtur rutan yang ada,†saran dia.
Pengawasan terhadap tahaÂnan KPK yang dititipkan di sejumlah rutan tetap bisa diÂlaÂkukan. Misalnya dengan meÂmaÂsang kamera CCTV di sel yang ditempati tahanan KPK. Kamera ini terhubung dengan KPK sehingga bisa gerak-gerik tahanan bisa dipantau.
Menurut politisi PDIP itu, biaya yang perlu dikeluarkan KPK untuk menyiapkan kameÂra pengawas jauh lebih murah dibanding membangun rutan.
Herman juga mendorong agar kesejahteraan petugas ruÂtan ditingkatkan. “Kalau gaji peÂtugasnya kecil sulit dihaÂrapÂkan mereka akan betul-betul taÂhan terhadap godaan,†katanya. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Senin, 30 September 2024 | 05:26
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46
Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35
UPDATE
Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39
Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13
Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49
Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21
Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00
Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47
Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30
Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59
Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38
Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17