Berita

ilustrasi

Agar Lula da Silva Versi Indonesia Muncul, Pers Jangan Ulangi Kesalahan

RABU, 08 FEBRUARI 2012 | 12:24 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Media massa diharapkan tidak lagi mengulangi kesalahannya pada pemilihan presiden yang lalu. Peran pers yang turut mempromosikan calon presiden yang tak dibedah secara kritis menjadi penyebab kemunduran bangsa.

"Kita telah mendapat pelajaran pahit atas terpilihnya presiden yang sekarang, antara lain karena pembentukan opini, citra oleh media," ujar tokoh aktivis, Hatta Taliwang, beberapa saat lalu, Rabu (8/2).

Agar kesalahan pada Pilpres lalu tak terulang, dia berharap media lebih jernih dalam memperkenalkan calon presiden. Menurutnya, yang perlu dibedah dari para capres antara lain menyangkut moralitas, kredibilitas, dan integritas. Hal ini untuk memastikan apakah capres itu terlibat korupsi, pernah terlibat dalam kejahatan terhadap negara dan kemanusiaan. Juga yang perlu dibedah adalah kapasitas dan kapabiltas capres.


"Apakah orang tersebut antek kapitalis hitam atau antek asing. Jangan sampai media terlibat menjual 'musang berdulu domba'," tegas Hatta.

"Demi bangsa ini bila perlu semua media melakukan poling terbuka siapa sesungguhnya yang diinginkan rakyat dan bila perlu semua media melakukan analisis SWOT secara fair tentang presiden yang diinginkan rakyat," sambungnya.

Hatta menambahkan, sembari membenahi sistem kenegaraan, maka terobosan pertama yang harus segera dilakukan menemukan pemimpin sesungguhnya. Paling tidak Indonesia bisa seperti Brazil yang menemukan Lula da Silva, seorang anak miskin pedagang asongan, tukang semir sepatu di Sao Paulo yang sukses mengangkat derajat bangsa dan rakyatnya.

"Salah satu caranya tentu dengan peranan pers yang bermoral dan bertanggungjawab pada bangsanya," tutup dia.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya