Piala Afrika 2012
Piala Afrika 2012
RMOL.Duel klasik tersaji di peremÂpatÂfinal Piala Afrika 2012. Dua tim favorit juara, Ghana dan Tunisia, bakal bertarung di Franceville, untuk memperebutkan tiket semifinal.
Baik Ghana dan Tunisia sama – sama punya sejarah sepakbola yang bagus dan merupakan keÂkuatan utama di benua Afrika. Di kancah Piala Afrika, Ghana setiÂdaknya sudah mengecap gelar juara sebanyak empat kali. Tim yang berjuluk “The Black Stars†ini terakhir mengangkat trofi juaÂra tahun 1982.
Pada penyelenggaraan Piala Afrika 2010, mereka cuma menÂjadi runner-up.Di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, mereka meÂraih prestasi tertinggi dalam perÂsepakbolaan mereka dengan meÂnembus babak perempat final.
Sementara untuk Tunisia, neÂgara peringkat ke-59 dunia ini terÂcatat dua kali menjadi runner-up dan sekali menjadi juara Piala AfÂrika. Gelar juara mereka dapat paÂda penyelenggaraan tahun 2004. Di ajang Piala Dunia, TuÂnisia tercatat empat kali berhasil menembus putaran final. SaÂyangÂnya, mereka selalu kandas di babak penyisihan grup.
Meski sama–sama merupakan tim favorit juara, penampilan Ghana di penyisihan grup lebih bagus ketimbang Tunisia. AsaÂmoah Gyan Cs lolos dari grup D sebagai juara grup setelah tak terkalahkan di tiga pertandingan, sementara Tunisia melaju ke perÂempat final dengan menjadi runÂner up usai di laga terakhir grup C kalah dari Gabon.
Namun Ghana tetap mewasÂpadai The Eagles of Carthage. KeÂkalahan terakhir mereka di penyiÂsihan grup karena saat itu Tunisia tidak turun dengan keÂkuatan peÂnuh mengingat laga itu sendiri sudah tidak menentukan. Apalagi, di pertemuan terakhir keduanya di laga persahabatan pada 2006, Ghana ditaklukkan 1 – 0.
“Tunisia adalah tim yang baÂgus. Mereka sangat disiplin. KaÂmi tahu laga bakal sulit, namun kami ingin memenangkan perÂtanÂÂdingan dan lolos ke semiÂfiÂnal,†ujar gelandang Derek BoaÂteng seperti dilansir dari AFP.
Kendati menjadi unggulan di laga ini, Ghana dianggap tak bisa tampil impresif. Skuad besutan Goran Stevanovic itu memang tak terkalahkan di laga penyiÂsiÂhan, namun mereka tak bisa tamÂpil apik. Mereka terlalu berganÂtung kepada Asamoah Gyan, dan sering kesulitan mengontrol permainan di lini tengah.
Ini tentu menjadi keuntungan buat Tunisia yang di laga – laga penyisihan grup lini tengah meÂreka mampu mendominasi perÂmainan. Sayangnya, lini belaÂkang anak – anak asuh Sami TraÂbelsi sangat rapuh, dengan selalu kemasukan di tiga laga penyisiÂhan grup.
Toh rapuhnya lini belakang bukan masalah, jika Tunisia terÂnyata telah mempelajari kekuaÂtan Ghana. Mereka mengklaim teÂlah menyaksikan tiga pertanÂdiÂngan Ghana dan telah menemuÂkan kekuatan dan kelemahan mereka.
“Kami telah mempelajari Ghana. Kami telah menyaksikan seluruh pertandingan mereka dan kami tahun kekuatan dan keÂlemahan mereka. Kami bisa foÂkus saat menghadapi mereka nanÂti,†ujar striker Tunisia, Saber Khelifa. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30