Berita

susilo bambang yudhoyono/ist

Tidak Ada Jalan Tengah, Borok-borok Demokrat Harus Disingkirkan

JUMAT, 03 FEBRUARI 2012 | 13:06 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, bagai bertemu buah si malakama. Tak lain tak bukan menyangkut nasib Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum.

"Kalau ingin selamatkan Anas dan membiarkannya bertahan, maka Demokrat pasti gulung tikar 2014. Sebutan bungker koruptor akan menguat," kata Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia, Iberamsjah, kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (3/2).

Jika SBY ingin menyelamatkan Demokrat, dia mesti tegas menyingkirkan orang-orang yang selama ini disebut para saksi di bawah sumpah di pengadilan Tipikor dan menjadi sorotan utama publik dalam kasus korupsi Wisma Atlet Palembang.


"Borok-borok seperti Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh, Mirwan Amir, Andi Mallarangeng harus dicabut," tegasnya.

Dia mengatakan, SBY terjepit. Mempertahankan atau menyingkirkan Anas Urbaningrum sama-sama melahirkan kerugian politik. Hanya saja, ada risiko terkecil yang harus dipilih.

"Saat ini tidak ada jalan tengah. Kalau Anas yang disingkirkan, pasti rugi dan menimbulkan perlawanan dari faksi Anas dan HMI. Tapi risiko itu lebih kecil daripada gulung tikar di 2014," tambahnya.

Sayang, dia yakin SBY tak akan berani mengambil keputusan apapun soal Anas Urbaningrum. Sementara, perpecahan di kalangan petinggi partai kian tajam karena semua ingin jadi putera mahkota untuk 2014. Dia menyebut mereka yang berebut pengaruh adalah Andi Mallarangeng, Anas Urbaningrum, Hayono Isman, dan Marzuki Alie.

"Masalahnya, SBY tidak berani memecat Anas demi partai. Lalu, Anas tidak akan mau mundur, dan faksi-faksi di Demokrat terlalu kuat. Kalau diadakan Pemilu sekarang, saya yakin Demokrat tidak capai 10 persen suara. Demokrat paling terpuruk," tandasnya.[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya