Berita

fauzi bowo/ist

PILKADA DKI JAKARTA

Fauzi Bowo Terancam!

JUMAT, 03 FEBRUARI 2012 | 10:57 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Bila melihat elektabilitas Fauzi Bowo saat ini, dipastikan jabatan Gubernur DKI Jakarta yang ia duduki saat ini terancam lepas direbut tokoh lain melalui Pemilihan Kepala Daerah Gubernur DKI Jakarta pada Juli mendatang.

"Fauzi Bowo di bawah ancaman besar," ujar Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Jumat, 3/2).

Hasan mengatakan itu karena kalau nama Fauzi Bowo diadu dengan banyak nama para bakal calon lainnya, elektabilitas gubernur yang akrab siapa Foke itu tidak sampai 30 persen. Berdasarkan tiga kali survei Cyrus Network yang digelar dua pekan sekali secara berturut-turut dan terakhir dirilis Rabu lalu (1/1),  elektabilitas Foke hanya di kisaran 25 persen.

Elektabilitas Fauzi Bowo bila diadu secara head to head, misalnya dengan Prijanto, Nachrowi Ramli, Prya Ramadhan, Tantowi Yahya, dan Faisal Basri, memang melampaui 30 persen. Tapi tidak sampai 40 persen. Tapi, kalau diadu dengan Jokowi secara head to head, Foke justru kalah.

"Kita simulasi dengan dua nama saja, misalnya dengan Faisal Basri, dia (Foke) menang memang. Tapi angkanya cuman 36,4 persen persen. Yang sialnya ketika diadu dengan Jokowi, angkanya 34,0 persen kalah dengan Jokowi yang angkanya melejit 38,8 persen," bebernya.

Hasan mengakui, berdasarkan hasil surveinya terhadap pernyataan apabila hanya ada dua calon yang bersaing di pilkada Jakarta, yaitu Fauzi Bowo dan Jokowi, terdapat 27,3 persen yang menjawab tidak tahu. "(Tapi) angka 27 persen untuk tidak tahu itu, saya berani jamin, itu adalah orang-orang yang tidak suka dengan Fauzi Bowo tapi belum menentukan pilihan," jelasnya.

"Itu kan berbahaya buat Foke. Harusnya seorang incumbent, yang sudah memimpin selama lima tahun, ketika diadu head to head dengan siapa pun, dia harus menang di atas 50 persen," sambung Hasan Nasbi.

Hasan Nasbi mengungkapkan hal tersebut karena berdasarkan pasal 11 UU 27/2009 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, disebutkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang memperoleh suara lebih dari 50 persen ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih. "Beda dengan daerah lain, yang memperoleh suara lebih dari 30 persen dinyatakan menang," tandasnya.[zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya