Berita

ilustrasi

Insya Allah, Tidak Akan Ada Badai Tropis di Jakarta

SABTU, 07 JANUARI 2012 | 17:40 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Isu mengenai ancaman banjir di Jakarta disebabkan badai sekelas badai Katrina di Jakarta dan sekitarnya telah menyebabkan masyarakat resah. Katrina adalah hurricane yang tingkat kematangan formasi bentuk dan kekuatannya lebih besar daripada siklon tropis.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan persnya (Sabtu, 7/1) meluruskan rumor itu. Dia tegaskan, wilayah Jakarta dan sebagian besar Indonesia tidak akan pernah dilalui badai tropis. Jakarta umumnya hanya terkena imbas atau ekor dari badai tropis yang terdapat di Samudera Hindia.

Badai tropis merupakan pusaran angin tertutup pada suatu wilayah bertekanan udara rendah. Kekuatan angin yang terjadi pada badai tropis dapat mencapai kecepatan lebih dari 128 km/jam dengan jangkauan lebih dari 200 Km dan berlangsung selama beberapa hari hingga lebih dari satu minggu. Dalam tingkatannya dimulai dari depresi tropis kemudian menjadi badai tropis, lalu Hurricane. Pada depresi tropis sudah terjadi sistem tekanan rendah yang menyebabkan lingkaran awan dan badai petir pada suatu daerah tertutup namun belum terlihat bentuk spiral dan mata. Kecepatan angin berkisar dari 17-33 knot.


Pada depresi tropis tidak diberikan nama yang khas Badai Tropis. Pada badai tropis mulai terlihat bentuk spiral, namun tidak terlihat adanya mata. Kecepatan angin maksimum berkisar 34-63 knot atau 62-117 km/jam. Jika badai ini makin meningkat, digolongkan Hurricane, yang terlihat adanya mata pada pusaran badai tersebut.

Berdasarkan lokasinya, ada tujuh wilayah perairan utama tempat tumbuh kembangnya badai tropis, yaitu: Barat Laut Samudra Pasifik, yang merupakan daerah paling aktif, sepertiga dari seluruh perisitiwa badai tropis dunia terjadi di wilayah ini. Badai ini berpengaruh pada daerah Jepang, Filipina, China dan Taiwan.

Kedua, Timur Laut Samudera Pasifik sebagai daerah paling aktif kedua yakni sepertiga dari seluruh kejadian badai tropis dunia terjadi di wilayah ini. Berpengaruh pada wilayah barat Meksiko, Hawaii dan terkadang sampai di semenanjung California. Ketiga, Barat Daya Samudra Pasifik yang berpengaruh pada wilayah Australia dan Oceania. Keempat, Utara Samudra Hindia yang berpengaruh pada wilayah di India, Bangladesh, Srilangka, Thailand, Burma dan Pakistan.

Kelima, Tengggara Samudra Hindia, berpengaruh pada dekat perairan Indonesia (laut Timor) dan Australia. Keenam, Timur Laut Samudra Hindia, yang berpengaruh pada wilayah di Madagaskar, Mozambique, Mauritius dan Kenya, dan ketujuh adalah Utara Samudra Atlantik, berpengaruh pada Amerika Serikat, Meksiko, Canada serta negara-negara Amerika Tengah dan Kepulauan Karibia. Katrina ada di wilayah ini.

"Jakarta dan sebagian besar di Indonesia tidak akan pernah dilalui badai tropis. Jakarta umumnya hanya terkena imbas atau ekor dari badai tropis yang terdapat di Samudera Hindia. Banjir Jakarta pada tahun 2002 dan 2007, terjadi hujan secara terus-menerus selama 3-5 hari dengan intensitas tinggi dan tebal hujan melebihi normalnya. Hujan tersebut dipengaruhi oleh ada badai tropis dan tekanan rendah di sebelah barat daya dari Pulau Jawa yang berada di Samudera Hindia," terangnya.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya