Zulkarnaen
Zulkarnaen
RMOL.Pimpinan KPK yang baru langsung mendalami sejumlah kasus korupsi, seperti cek pelawat dengan tersangka Nunun Nurbaeti dan dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) dengan tersangka Wa Ode Nurhayati.
“Kami perlu mendapatkan inforÂmasi yang cukup tentang kasus-kasus korupsi yang ditangani KPK. Walaupun kita belum bisa memberikan informasi banyak, tapi kita berjanji untuk menunÂtaskan kasus-kasus itu,†ujar Wakil Ketua KPK, Zulkarnaen, kepada Rakyat Merdeka, Jumat (16/12).
Menurut penyidik dari jaksa itu, pihaknya tidak mau diinterÂvensi. Sepanjang kasus itu sudah memenuhi syarat untuk ditaÂngani, tentu dilakukan proses hukum yang berlaku.
Berikut kutipan selengkapnya;
Apa KPK merasa terbebani dengan banyaknya kasus terÂbengkalai ditinggalkan pimpiÂnan KPK yang lama?
Kalau saya menganggap beÂkerja di KPK ini sebagai tempat amal, ibadah, dan pengabdian untuk negara. Saya ikhlas menÂjaÂlankan tugas-tugas di KPK demi terciptanya harapan maÂsyaÂÂrakat, yakni memberantas koÂrupsi.
Kapan kasus Nunun ada perÂkemÂbangan?
Secepatnya. Begitu kita sudah diambil sumpahnya, ya kami langsung bekerja. Kami mendaÂlami kasus Ibu Nunun maupun Wa Ode.
Bagaimana penilaian Anda terÂhadap kasus Wa Ode?
Secara hukum semuanya suÂdah sesuai dengan aturan dan proÂses hukum. Itu saja kita ikuti. Nggak usah dikomentari hal lain lagi.
Kalau prinsip saya, banyak beÂkerja jangan banyak komentar. Dari hasil kerja itu yang bisa informasikan ke publik. Kalau nanti kami banyak bicara, tapi kerja nggak ada. Itu nggak bagus.
Siap bekerja keras membeÂranÂtas korupsi?
Kita bukan orang politik dan mencari popularitas. Artinya kita mendorong masyarakat agar termotivasi untuk taat hukum, sehingga pelanggaran hukum tidak ada lagi.
Selama ini KPK belum optiÂmal menangani kasus, apa pimÂpinan sekarang ini bisa lebih optimal?
Secara pribadi saya memahami tanggung jawab di KPK memang berat. Korupsi semakin meluas. Karena itu, harus bekerja sama dengan semua elemen.
Melaksanakan tugas dengan baik berdasarkan kewenangan yang ada. Memang masih ada tugas yang belum dilaksanakan secara optimal. Maka harus diÂoptimalkan.
Anda menilai koordinasi KPK dengan penegak hukum lainÂnya masih kurang?
Kerja sama harus dilakukan dengan seluruh lembaga yang ada. Perlu diketahui, memberanÂtas korupsi tidak bisa dilakukan oleh satu lembaga saja. Harus terlibat semua.
Caranya bagaimana?
Ya semuanya harus terlibat daÂlam pemberantasan korupsi. Harus dirumuskan bersama. Kerja sama ini perlu dioptimalÂkan. Sebab, sinergi antara peneÂgak hukum itu sangat penting demi memberantas korupsi.
O ya, kontribusi Anda sangat diharapkan memajukan KPK, apa siap?
Pengalaman saya sebagai jaksa bisa menjadi salah satu modal saya untuk berkontribusi di KPK, agar kinerja KPK bisa lebih baik. Selain itu, latarbeÂlaÂkang saya di bidang hukum pidana, mudah-mudahan bisa bermanfaat di KPK nanti. Saya kira tidak perlu diÂpermasaÂlahkan.
Artinya pengalaman di peÂnyiÂÂdikan bakal bermanfaat di KPK?
Ya, betul. Pengalaman sebagai jaksa, menjadi salah satu modal bagi saya untuk berkontribusi di KPK empat tahun mendatang. Dari dulu saya ini menjadi Jaksa. Penanganan perkara sudah menÂjadi pekerjaan saya. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 00:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15
Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28