Berita

ibu kembar/rmol

Blitz

Di Lodan, Ibu Kembar Dirikan Sekolah Gratis

SENIN, 19 DESEMBER 2011 | 14:06 WIB | LAPORAN:

RMOL. Program wajib belajar sembilan tahun yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 1984, sampai saat ini belum berjalan dengan baik. Melihat kesemrawutan pendidikan di Indonesia Sri Rosyati dan Sri Irianingsih tergugah. Mereka terus berupaya mengentaskan kesenjangan pendidikan dengan cara membuat sekolah darurat Kartini.

Sekolah darurat Kartini merupakan sekolah gratis yang didirikan kedua ibu yang akrab disapa ibu kembar di Jalan Lodan Mas, Ancol, Jakarta Utara. Sekolahnya tepat berada di kolong jembatan, samping rel kereta api. Di sekolah ini, semua serba gratis tanpa harus mengeluarkan sesenpun, para siswa didik mendapatkan baju seragam, pulpen, buku, pensil dan semua peralatan belajar.

Lahir di Semarang, 4 Februari 1950, keduanya tak lantas berdiam diri di tempat lahirnya. Sejak tahun 1972 Rosyati mulai mengajar dan mendirikan sekolah di Kalimantan, sedangkan adiknya Sri Irianingsih di tempat lain mendirikan sekolah di Lombok. Tahun 1990 an, Ibu kembar mulai mendirikan sekolah di Jakarta. Awalnya Ibu kembar memulai membuka sekolah di kolong-kolong jembatan dengan perlengkapan yang seadanya.


Sekitar tujuh tahun yang lalu bangunan di pinggir rel kereta tersebut baru di permanenkan. Kini sudah 21 tahun ibu kembar mendirikan sekolah darurat Kartini.
   
Seperti umumnya sekolah , di sekolah darurat Kartini juga mengadakan upacara setiap hari Senin. Tak hanya itu di sekolah darurat juga mengadakan pembinaan mental yang langsung dibina oleh Kopasus selama 4 hari. Untuk urusan agama, ibu kembar menitipkan anak didiknya sesuai dengan agama masing-masing. Agama Islam akan langsung diajar oleh Ibu kembar. Sementara untuk agama Kristen akan dititipkan di gereja terdekat. Begitupun dengan agama yang lainnya.
   
Di sekolah darurat Kartini, anak-anak tidak hanya belajar, namun juga diajari keterampilan. Bagi perempuan akan diajari memasak, membatik, salon, tata rias pengantin. Sementara untuk anak laki-laki, akan diajari memahat dan bengkel. Tak hanya itu, saat istirahat pun mereka bisa makan dan minum gratis yang sudah di masak dan disediakan oleh petugas piket.

Petugas piket ini tak lain adalah murid-murid di sekolah darurat Kartini. Mereka memulai masak sejak pagi hari dan selalu bergantian setiap hari. "Biasanya Kami masak bubur kacang ijo, nasi, tahu tempe, sayur dan susu," ujar Mulyana (17) siswa kelas 3 SMA yang ditemui Rakyat Merdeka Online di sekolah darurat.

Menurut Mulyana, ibu kembar merupakan sosok yang baik, mau meluangkan waktu untuk kami, dan dengan sabar mengajarkan kami ketrampilan membatik. Kami disini sudah menganggap ibu kembar seperti orangtua kami sendiri. [arp]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya