Arbi Sanit
Arbi Sanit
RMOL.Ada muatan politik di balik tidak lolosnya Partai Sri dalam verifikasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
“Ada muatan internal dari ParÂtai Demokrat kepada menteriÂnya untuk menjegal Ibu Sri Mulyani menjadi Capres 2014,†ungkap anggota Dewan PertimÂbangan Partai Sri, Arbi Sanit, kepada Rakyat Merdeka, Jumat (16/12).
Kemenkumham telah mengeÂluarÂkan keputusan proses veriÂfikasi partai politik. Hasilnya dari 14 partai politik yang menÂdaftar untuk dapat status hukum, hanya satu yang lolos, yakni Partai Nasdem. 13 parpol itu tidak meÂmenuhi syarat kualifiÂkasi dan tidak mendapatkan status badan hukum.
Salah satu partai yang tidak lolos adalah Partai Serikat Rakyat Independen (Partai Sri). Partai Sri dianggap tidak bisa memenuhi persyaratan administrasi yang jatuh tempo tanggal 25 NovemÂber lalu.
Arbi Sanit selanjutnya mengÂungkapkan, alasan yang dikeÂmuÂkakan Kemenkumham mengÂada-ada. Ini menggunakan jalur keÂkuasaan.
“Adminstrasi kami disebut tidak lengkap, kurang ini, kurang itu. Padahal menuÂrut kami, daeÂrah yang diperÂmasaÂlahkan itu adaÂlah daerah baru,†tanÂdas staf pengajar UI itu.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kenapa Anda yakin ada unÂsur politis di balik keÂputusan ini?
Kalau Partai Sri lolos verifiÂkasi, kami dianggap saiÂÂÂngan terÂberat daÂlam Pilpres kaÂrena menÂcalonkan Ibu Sri MulÂyani. Coba sekarang lihat, Partai Demokrat hingga saat ini tidak memiliki calon dari interÂnalnya. Makanya digunakan jalur keÂkuasaan untuk menenÂtukan lolos atau tidaknya sebuah partai yang memiliki kans besar di 2014.
Apa mungkin Demokrat khaÂwatir?
Hanya orang-orang yang rabun dan buta politik yang tidak bisa melihat potensi dan kans Ibu Sri Mulyani tahun 2014. Peluang beliau itu sangat besar. Saya meliÂhat keputusan itu murni politis, tidak ada alasan lain.
Apa mungkin Amir SyamÂsuddin menjadi alat penceÂgaÂlan seperti itu?
Tidak perlu diperÂtanyakan lagi. MenuÂrut saya keputusanÂnya akan lebih objekÂtif apabila diÂambil Denny Indrayana. Denny lebih pantas menjadi menÂteri diÂbanÂdingkan Amir yang merupaÂkan unsur partai politik.
Ini contoh demoÂkrasi yang tidak seÂhat. Tidak ada keaÂdilan. Tidak ada keÂpastian hukum. SeÂmuanya berÂdasarkan kemauan penguasa. Itu adalah tanda dari sistem demoÂkrasi yang sakit.
Bagaimana nasib Sri MulÂyani?
Kami tetap meÂnguÂsung beliau, teÂtapi berupa gerakan rakyat. Kami punya Partai Sri. Kami meÂmiÂliki ormas Sri. Ormas Sri ini digerakÂkan untuk menÂdekati partai-partai lain.
Dan potensi ormas Sri kurang lebih sama deÂngan Partai Sri. Sebab, keÂanggotaan dan kebeÂradaannya di tiap daerah sama.
Ada kemungkinan untuk menÂdekati parpol lain?
Ya, karena kita memerlukan Sri Mulyani. Beliau merupakan tokoh yang begitu terkenal seÂcara interÂÂnasional, berkemamÂpuan tinggi, dan memiliki baÂnyak pengalaman. Semua orang dan partai politik meÂmerlukan dia.
Partai politik mana yang meÂmerlukan Sri Mulyani?
Sekarang belum dilihat ya. Yang pasti, berdasarkan kedekaÂtan seÂcara ideologi dan cita-cita Partai Sri. Kami menginginkan keadilan dan persamaan, Hak Asasi ManuÂsia, itu adalah platÂform kami.
Apa Partai Sri akan mengÂgugat?
Ya. Kami akan mengajukan upaya hukum ke Mahkamah KonsÂtitusi atau ke Mahkamah Agung. Sebab, Partai Sri sengaja ditendang. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 00:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15
Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28