RMOL. Tersangka kasus cek pelawat, Nunun Nurbaeti, diharapkan cepat sembuh, sehingga bisa membongkar secara tuntas siapa saja di balik pemberian cek kepada sejumlah anggota DPR periode 1999-2004.
“Apabila benar Bu Nunun hanya dititipi cek tersebut, maka KPK harus mengungkap pihak yang meniÂtipi cek itu,†ungkap bekas terpidana kasus cek pelaÂwat, Agus Condro, kepada RakÂyat Merdeka, kemarin.
Nunun Nurbaeti, tersangka kaÂsus cek pelawat pemilihan GuÂberÂnur Senior Bank Indonesia, MiÂranda Goeltom, akhirnya terÂtangÂkap di sebuah rumah sewaan,di BangÂkok, Thailand, Rabu (7/12). Nunun Nurbaeti menjadi buÂronan InÂterpol setelah KPK meÂnetapÂkanÂnya seÂbagai tersangka, FeÂbruari lalu.
Nunun diduga memÂÂberikan cek peÂlawat sebanyak 480 lembar seÂnilai Rp 24 miliar ke sejumlah anggota DPR. PemÂberian itu untuk meÂmenangkan Miranda Goeltom menjadi Deputi Senior Bank Indonesia.
Agus Condro selanjutnya berÂharap agar Nunun Nurbaeti bisa kooperatif terhadap pemeriksaan yang dilakukan KPK kepada istri Adang Daradjatun itu.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apa bisa kooperatif, sehari saja ditahan sudah sakit?
Kita lihat saja nanti. Apabila bu Nunun ingin membantu KPK mengungkap kasus ini secara tuntas, tentu dia memberikan keÂÂterangan sesuai dengan apa yang dialami, dilihat, dan diÂketahuiÂnya. Saya menyarankan agar seÂmuanya disampaikan ke KPK.
Apa bisa menyeret Miranda Goeltom?
Melihat pernyataan Pak Adang Daradjatun, saya optiÂmisÂtis kasus ini akan berkembang kearah pihak-piÂhak yang meÂminÂta tolong Bu NuÂnun meÂnyamÂpaikan traÂvel cek kepada anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004, terÂmaÂsuk kepada saya.
Pak Adang ini kan suami Bu NuÂÂnun. Beliau berÂbiÂcara bahwa istriÂnya hanya peÂÂranÂtara, bahkan dia menyebut MiÂranÂda Goeltom, tentu itu berÂdasarkan informasi akurat dari istrinya.
Pengacara Nunun mengisyaÂratkan kasus ini akan menyeret Miranda, apa Anda yakin?
Ya. Kalau memang pengacaÂraÂÂnya mengatakan itu, dan Pak Adang sudah mengatakan juga, konsekuensinya mereka harus mendorong Bu Nunun untuk membuka semua informasi yang diketahuinya kepada peÂnyidik.
Kalau nanti terbukti, Miranda tentu menemani Bu Nunun di daÂlam tahanan. Tapi kalau Bu NuÂnun menutup diri, ya menjadi jauh panggang dari api.
Apa ada pihak lain yang terÂseret nantinya?
Semua itu tergantung Bu Nunun. Semua info berada di Bu Nunun.
Memangnya tidak cukup keÂteÂrangan dari Ari MalangÂjudo?
Tidak cukup, karena keteraÂngan Ari itu muaranya ke Bu Nunun. Apabila Bu Nunun mau kooperatif, terbuka, dan kasus ini tuntas, tentu beliau mengÂungkap apa yang dia ketahui. Termasuk pihak yang memÂberikan travel cek kepada KoÂmisi IX DPR.
Memangnya tidak cukup keÂteÂrangan dari Ari MalangÂjudo?
Tidak cukup, karena keteraÂngan Ari itu muaranya ke Bu Nunun. Apabila Bu Nunun mau kooperatif, terbuka, dan kasus ini tuntas, tentu beliau mengÂungkap apa yang dia ketahui. Termasuk pihak yang memÂberikan travel cek kepada KoÂmisi IX DPR.
Apakah peran Nunun sangat sentral?
Bu Nunun itu menjadi saksi kunci dan tersangka untuk memÂbidik pihak-pihak yang berada di balik dirinya.
Pak Adang dalam satu kesemÂpatan mengatakan, baik Bu Nunun ataupun Ari Malangjudo hanya sekedar perantara. ArtiÂnya ada yang meminta Bu Nunun untuk menjadi perantara. Siapa yang menyuruh Bu NuÂnun, hanya beliau sendiri yang tahu.
Apa Anda yakin kasus ini bisa tuntas mengingat Nunun sakit sekarang ini?
Tergantung Bu Nunun ya. Yang jelas sekarang Bu Nunun lagi dirawat di rumah sakit, terÂlepas ini pura-pura atau benaran, hanya beliau dan dokter yang tahu. Tapi besar harapan kita agar Nunun bicara lancang keÂpada KPK, bongÂkar semua apa yang dialami, dilihat, dan dikeÂtahuinya. Apakah cek pelawat itu punya Bu Nunun atau hanya sekadar dititipi saja. [Harian Rakyat Merdeka]