Berita

sandhy sandoro/ist

Blitz

Sandhy Sandoro, dari Jerman Merambah Tanah Air

SELASA, 06 DESEMBER 2011 | 16:57 WIB | LAPORAN:

RMOL. Berbeda dengan artis Indonesia kebanyakan yang memulai karier di negeri sendiri dan baru memutuskan untuk go internasional, Sandhy Sandoro justru sebaliknya. Sandhy mengawali kariernya bermusik di Jerman baru kemudian memulai peruntungannya di tanah air.

Mendengar nama Sandhy Sandoro mungkin nampak asing, banyak yang tidak mengenal Sandhy Sandoro, namun siapa sangka musisi jalanan ini bisa berprestasi di luar negri.

Ia lahir di Jakarta 12 Desember 1973, Sandhy adalah seorang penyanyi, pencipta lagu dan pemain gitar asal Indonesia yang memulai karier musiknya di Jerman. Sandhy Sandoro lahir dari keluarga yang mencintai musik. Saat dirumah, Ia terbiasa mendengar musik Pop Amerika, Folk, Jazz dan Blues dari permainan gitar ibu atau ayahnya sehari-hari.


Sandhy sendiri sudah 16 tahun tinggal di Jerman dan berkelana di Eropa Timur. Selama itu pula ia berada di kawasan tersebut demi karir menyanyinya. Penyanyi ini mengawali karier bermusiknya sebagai musisi jalanan Berlin di Jerman, bermain musik dari pub ke pub dan mengamen di Metro. Di Berlin ia mulai dikenal dan berkenalan dengan sejumlah musisi dan produser.

Sandhy Sandoro memulai bermain musik ketika SMA dalam formasi band. Ia membawakan lagu-lagu rock dari band Van Halen, Mr. Big atau The Black Crowes dalam band tersebut.

Setelah merilis album yang berjudul “Why don’t We” pada 25 April 2008 dan melepas single-nya yang berjudul “Malam Biru”. Dari situlah karya musiknya mendapat apresiasi positif di Jerman dan negara-negara Eropa lainnya. Selain dilepas di Jerman dan Eropa, single dan album Sandhy juga melepas single Malam Biru di Indonesia. Syukurnya, publik tanah air memberikan tanggapan yang baik. Ini membuat nama Sandhy mulai di kenal di Indonesia.

Di sela aktivitas soloisnya, masih sempat tergabung dengan “Trio Lestari” bersama dua musisi lainnya yaitu Tompi dan Glend Fredly.
   
Shandy dan Berjuta Prestasi
[arp]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya