RMOL. Thomas menyandarkan tubuh di pintu Kereta Rel Listrik (KRL) Jurusan Serpong-Tanah Abang, Senin siang (5/12). Gerbang yang dinaiki pria berumur 40 tahun itu penuh sesak. Ia berdiri berhimpitan bersama puluhan penumpang yang juga tak kebagian tempat duduk.
Untuk mengusir pegal akibat lama berdiri, Thomas mengÂgeÂrak-gerakkan kedua kakinya. “CaÂpek dari Pondok Ranji samÂpai Tanah Abang berdiri terus,†kata pria berkaca mata ini.
Mulai 5 Desember 2011, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menerapkan pola rute melingkar (loopline). Dengan loopline ini, PT KCJ hendak meÂnyeÂderhanan pola operasional dan mengurangi tumpang tindih rute.
Selain itu, penerapan pola ini untuk mengurangi perpotongan jaÂlur kereta dan meningkatkan kaÂÂpasitas angkut penumpang.
Sebelumnya, ada 37 rute perÂjalanan kereta di Jabodetabek. Kini dipangkas menjadi enam rute saja. Yakni, rute Bogor/Depok-Manggarai-Jakarta Kota, rute Bogor/Depok-Tanah Abang-Pasar Senen-Jatinegara.
Kemudian, rute Bekasi-JatiÂneÂgara-Manggarai-Jakarta Kota, rute Parung Panjang/Serpong-TaÂnah Abang, rute Tangerang-Duri dan rute Tanjung Priok-Jakarta Kota.
Sebelum mulai diterapkan kemarin, rute loopline telah diujicoba sejak 1 sampai 4 Desember 2011.
Thomas merasa kondisi kereta jadi lebih padat dibanding sebeÂlum diterapkan rute loopline. “DuÂlu siang hari sudah sepi, seÂkaÂrang masih ramai saja, gimana kalau pagi hari waktunya masuk kerja,†katanya..
Ia mengaku hendak pergi ke Bogor menggunakan kereta. Sebelum ada pola rute baru, ia hanya dua kali ganti kereta. Dari Pondok Raji naik kereta sampai Stasiun Kota. Harga tiketnya Rp 6 ribu.
Dari Stasiun Kota naik kereta jurusan Bogor. Tiket kereta itu Rp 7 ribu. Untuk sekali perjalan dia meÂngeluarkan uang Rp 13 ribu.
Lantaran belum hafal rute kereta yang baru, Thonas berganti kereta sampai tiga kali untuk bisa sampai ke Bogor. Dari Pondok Ranji naik kereta tujuan Stasiun Tanah Abang.
Dari sini dia naik kereta tujuan Stasiun Manggarai. Di stasiun ini dia menunggu kereta dari Stasiun Kota yang menuju Bogor. “Jadi beli tiket tiga kali,†ujarnya.
Sesuai rute loopline yang diÂbuat PT KCJ, Thomas sebeÂnarÂnya hanya dua kali pindah kereta. Dari Stasiun Tanah Abang, dia bisa langsung naik yang menuju ke Bogor. Kereta berangkat dari Stasiun Jatinegara. Rutenya meÂlingkar Jatinegara-Pasar Senen-Kampung Bandan-Duri-Tanah Abang-Manggarai-Bogor.
Thomas berharap PT KCJ meÂmasang informasi rute loopÂline dan tarif kereta secara jelas di loÂket-loket stasiun. Sehingga peÂnumÂpang tak bingung dengan pola baru ini. “Yang penting tidak ada tarif double lagi,†pintanya.
Pengamatan di Stasiun PalÂmerah kemarin siang, tak terlihat anÂtrean penumpang. Beberapa peÂnumpang menunggu sambil duÂduk di tempat duduk yang terÂbuat dari bekas rel kereta.
Di dinding stasiun ditempel spanduk berukuran lebar. TuÂlisÂannya, “Mulai tanggal 5 DeÂsemÂber 2011, dilakukan perubahan rute KRL Jabotabekâ€. Di bawah tulisan ini dicantumkan enam rute baru pola loopline.
Di loket penjualan karcis di sisi sebelah timur ditempel pamflet yang tidak terlalu besar yang mengÂinformasikan rute baru loopÂline.
Tidak hanya itu, kaca warna geÂlap yang digunakan untuk penÂjualan tiket ditempel kertas A4 yang menginformasikan harga karcis terusan. Harga tiker PalÂmeÂrah-Bogor Rp 13 ribu, PalÂmerah-Bekasi Rp 12.500, Palmerah-Tangerang Rp 11.500. Di samping kiri juga ditempel kertas yang bertuliskan jadwal kebeÂrangÂkatan kereta.
Parulian, petugas keamanan StaÂsiun Palmerah mengatakan, deÂngan loopline kepadatan meÂnumÂpang di stasiun ini berkurang drastis. Kereta melintas setiap 15 menit.
Di Stasiun Palmerah ada 34 jadÂwal keberangkatan kereta yang bisa dipilih penumpang PeÂtugas yang berseragam biru ini mengatakan, perubahan pola rute ini tak disertai kenaikan tarif. “Tarifnya sama seperti sistem seÂbeÂlumnya,†katanya.
Parulian mencontohkan, tiket KRL AC dari Stasiun Palmerah menuju Tanah Abang tetap Rp 6 ribu. Bagi penumpang yang akan bepergian ke Bogor bisa membeli tiket terusan seharga Rp 13 ribu. “Jadi penumpang cukup meÂnunÂjukkan tiket terusan kepada petugas setiap berganti kereta,†katanya.
Dia menjelaskan, pengunaan sistem baru sudah sejak seminggu lalu diuji coba dan sosialisasikan kepada masyarakat. Tidak hanya itu, di setiap stasiun juga dipasang spanduk informasi dan juga besaran tarif yang harus dibayar penumpang. “Jadi sistem baru ini suÂdah cukup banyak inforÂmaÂsinya,†katanya.
Parulian mengatakan, kereta jurusan Serpong-Tanah Abang paling pagi yang melewati StaÂsiun Palmerah pukul 05.40 WIB. Sedangkan paling malam pukul 23.06 WIB.
Rakyat Merdeka lalu mencoba naik kereta KRL AC menuju Tanah Abang. Penumpangnya cukup padat walaupun di luar jam berangkat dan pulang kerja. Tapi tak sampai berhimpitan-himpitÂan. Masih ruang sedikit antara penumpang yang berdiri.
Perjalanan dari Palmerah ke Tanah Abang ditempuh dalam 10 menit. Kereta berhenti di Jalur 6. BaÂgi penumpang yang ingin meÂlanÂjutkan perjalanan ke Stasiun Manggarai bisa menuju Jalur 2. Di situ parkir kereta yang siap diberangkatkan.
Perpindahan dari Jalur 6 meÂnuju Jalur 2 ternyata tak mudah. Demi keamanan, penumpang dilarang melintasi rel. Sebuah tangÂga penyeberangan diseÂdiaÂkan bagi penumpang yang ingin pindah jalur.
“Kalau harus pindah jalur ini yang kasihan ibu hamil. Mesti naik turun tangga. Apalagi kalau keretanya sudah mau datang, jadi agak berlari. Itu kan bahaya,†kata Sulis, salah satu penumpang yang ditemui di Stasiun Tanah Abang.
Wanita berusia 30 tahunan ini juga menyayangkan pengurangan jumlah gerbong khusus setelah pola loopline diterapkan. SebeÂlumÂnya, satu rangkaian kereta Jurusan Serpong-Tanah Abang terÂdiri dari delapan gerbong. Dua gerÂbong khusus bagi wanita.
Kini, kereta jurusan ini hanya terÂdiri dari enam gerbong. Dua gerbong khusus wanita. “Jadi makin berdesak-desakan karena gerbongnya lebih sedikit,†kata Sulis. Tarifnya tak berubah Rp 6 ribu.
Tunggu Penumpang Transit, Kereta Diparkir Di 5 Stasiun
Biasanya, penumpang yang menunggu kedatangan kereta di stasiun. Tapi sekarang di balik. Kereta yang menunggu peÂnumÂpang.
Seiring diberlakukan sistem loopline, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) meÂnyeÂdiakan kereta khusus yang meÂnunggu penumpang transit.
Dengan sistem baru ini, ada lima stasiun yang menjadi temÂpat transit. “Setiap stasiun tranÂsit akan disediakan kereta tungÂgu,†kata Sekretaris PeruÂsaÂhaan, Makmur Syaheran.
Lima stasiun transit yang akan menjadi lokasi kereta tunggu adalah Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Manggarai, StaÂsiun Tanah Abang, Stasiun JatiÂneÂgara, dan Stasiun Duri.
Dua jurusan yang menjadi fokus dan segera mendapatkan tamÂbahan tunggu, yaitu MangÂgarai-Tanah Abang dan JatiÂneÂgara-Senen. “Kami akan meÂngemÂÂbangkan perjalanan sesuai keÂbutuhan,†kata Makmur.
Menurut dia, kereta-kereta itu akan menunggu penumpang yang beralih dari beberapa kereta dari arah berbeda. Untuk selanjutnya diberangkatkan ke stasiun tujuan yang sama.
Mengenai perubahan rute, Makmur menjelaskan langkah terÂsebut harus diambil untuk bisa menambah jumlah perÂjalanan kereta. “Banyaknya perÂsilangan rute sebelumnya membuat headway KRL sulit ditingkatkan,†katanya.
Pemangkasan rute dari 37 rute menjadi hanya enam rute diÂharapkan dapat meningkatkan perjalanan kereta. Dari 462 perjalanan per hari menjadi 514 per hari. “Ini penting untuk mengÂÂantisipasi kenaikan peÂnumÂpang raÂta-rata 7 juta per taÂhun,†katanya.
Diam-diam, Menteri Pantau Sistem Baru
Menteri BUMN Dahlan Iskan rupanya memantau pemberÂlaÂkukan sistem kereta melingkar (loopline). Kemarin, bekas dirut PLN ini mencoba naik KRL EkoÂnomi dari Depok.
“Saya dapat informasi Pak Dahlan naik KRL Ekonomi dari Stasiun Depok Baru pukul 08.10 WIB,†kata Kepala HuÂbungan Masyarakat (Kahumas) PT KAI Daops I Mateta RizaÂlulhaq.
Mateta mengatakan, Dahlan membeli tiket seperti penumÂpang biasa. Ia lalu naik kereta tanÂpa dikawal petugas keaÂmanan. “Beliau menolak untuk dikawal,†katanya.
Menurut Mateta, salah seÂorang petugas PT KAI sempat mengenali Dahlan ketika meÂnaiki kereta tersebut. Petugas itu sedang memantau rute meÂlingkar yang mulai diterapkan 5 Desember.
Mateta mengatakan, Dahlan naik kereta dari Stasiun Depok Baru-Manggarai-Jatinetara-SeÂnen kemudian ke Tanah Abang.
Setelah menjajal sendiri naik KRL, Dahlan mengungkapkan betapa sulitnya mengurus kereta api. “Urus kereta api itu tidak enak,†ucap dia.
Namun, ia percaya PT Kereta Api Indonesia (KAI) dapat meÂnyelesaikan masalah yang selaÂma dikeluhkan pengguna moda angkutan ini.
“Waktu dari Depok ke MangÂgarai, saya terharu sekali meliÂhat begitu banyak orang berÂhimÂpitan,†katanya.
Dahlan berkeinginan untuk naik ke atas kereta semata-mata untuk merasakan apa yang diÂrasakan masyarakat yang setiap hari harus berdesakan dan berÂhimpitan di dalam moda angÂkutan massal ini. “Tapi, masyaÂrakat dapat berÂnapas lega sebab PT KAI akan menambah rangÂkaiÂan kereta agar dapat mengÂanÂgÂkut seÂbaÂnyak-banyaknya peÂnumpang,†tuturnya.
Kereta Dibenahi, Kemacetan Jakarta Bisa Berkurang
Menteri BUMN Dahlan IsÂkan mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk terus meningkatkan pelayanan terÂhadap penumpang. “Sebaiknya perÂusahaan fokus dulu pada rute tersebut. Kalau rute MangÂgarai-Bogor sudah diseÂleÂsaiÂkan, maka nama baik perÂusaÂhaÂan juga akan melejit,†katanya.
Jumlah penumpang rute MangÂgarai-Bogor sangat baÂnyak pada jam berangkat mauÂpun pulang kantor. Pada jam-jam itu, penumpang berdesak-deÂsakan di dalam gerbong. SeÂjumlah penumpang memilih naik ke atap kereta karena tak ada tempat kosong lagi di gerÂbong.
Menurut Dahlan, pengopeÂraÂsi kereta api menjadi salah satu caÂra untuk mengurangi keÂmaÂcetan yang sejak lama melanda JaÂkarta dan sekitarnya. LanÂtarÂan upaya pelebaran jalan dan pemÂbatasan kendaraan masih suÂlit diterapkan.
Jika layanan kereta api berÂhasil dioptimalkan, Dahlan memperkirakan kemacetan di jalan raya bisa berkurang antara 10-15 persen.
Salah satu caranya memÂperÂcepat waktu kedatangan kereta api. Setidaknya dalam 5-7 menit seÂkali agar penumpang tidak beÂrÂtumpuk di stasiun-stasiun tertentu.
Menurut Dahlan, dengan arÂmada yang ada, PT KAI mampu merealisasikan langkah terÂseÂbut. “Harus ada langkah bertaÂhap. Mungkin tahap awal adaÂlah dengan menambah rangÂkaian, dari biasanya 8 gerbong menÂjadi 10 gerbong,†kata Dahlan.
Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan mengatakan, untuk penambahan gerbong tersebut harus ada penambahan kapasitas listrik melalui penambahan gardu di sepanjang jalur kereta api.
Menurutnya, pihaknya segera melakukan revitalisasi dan peÂnambahan gardu agar nantinya keÂreta dapat dioperasikan deÂngan baik. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Senin, 30 September 2024 | 05:26
Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46
Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35
UPDATE
Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39
Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13
Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49
Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21
Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00
Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47
Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30
Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59
Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38
Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17