Berita

Zulkarnain

Wawancara

WAWANCARA

Zulkarnain: Memangnya Kenapa Kalau Saya Berasal Dari Jaksa

SELASA, 06 DESEMBER 2011 | 08:54 WIB

RMOL. Zulkarnain tidak pernah dijagokan bakal terpilih menjadi pimpinan KPK periode 2011-2015. Sebab, latar belakangnya dari jaksa diragukan banyak kalangan bisa memberantas korupsi.

Makanya Panitia Seleksi Ca­lon Pimpinan KPK menem­patkan Zulkarnain di ranking keenam dari delapan calon. Tapi nyata­nya, Komisi III DPR memi­lihnya.

Menanggapi hal itu, Zulkar­nain mengatakan, tidak tahu apa alasan Komisi III DPR memilih dirinya menjadi pimpinan KPK.

“Tanyakan saja kepada ang­gota DPR, kenapa mereka me­milih saya,’’ ujarnya kepada Rak­yat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Jumat (2/12) lalu, Komisi III DPR telah memilih empat pim­pinan KPK. Mereka adalah Abra­ham Samad, Bambang Widjo­janto, Adnan Pandupradja, dan Zulkarnain. Abraham Samad men­­jadi Ketua KPK mengganti­kan Busyro Muqoddas.

Zulkarnain selanjutnya me­nga­takan, dirinya tidak terlalu me­mikirkan untuk terpilih saat menjalani fit and proper test di Komisi III DPR.

“Saat itu yang ada dalam benak saya, menjalani saja semua proses fit and proper test dengan sebaik-baiknya,’’ kata Zulkar­nain.

Berikut kutipan selengkapnya:


Banyak kalangan meragu­kan Anda yang berlatarbela­kang jaksa bisa memberantas ko­rupsi, komentarnya?

Memangnya kenapa kalau saya mantan jaksa. Pengalaman saya sebagai jaksa bisa menjadi salah satu modal saya untuk ber­kon­tribusi di KPK, agar ki­nerja KPK bisa lebih baik. Selain itu, latar­ belakang saya di bidang hukum pidana, mudah-mudahan bisa ber­manfaat di KPK nanti. Saya kira tidak perlu diper­ma­salahkan.


Artinya pengalaman di pe­nyi­dikan bakal bermanfaat di KPK?

Ya, betul. Pengalaman sebagai jaksa, menjadi salah satu modal bagi saya untuk ber­kontribusi di KPK empat tahun men­da­tang. Dari dulu saya ini menjadi Jaksa. Pe­nanganan perkara sudah men­jadi pe­kerjaan saya.


Apa Anda sebe­lum­nya sudah pu­nya firasat bakal terpilih?

Tidak ada. Saya ti­dak terlalu memi­kir­kannya. Niat saya ikhlas ikut dengan pro­­ses yang wajar dan umum. Biasa-biasa saja, nggak ada fira­sat bakal terpilih. Apa yang kita lakukan dengan niat ikhlas, kita serahkan semua­nya kepada Yang Maha Kuasa. Apa yang terjadi, itulah yang terbaik.

 

Apa tahu kenapa DPR memi­lih Anda?

Mereka punya pertimbangan sendiri untuk memilih pimpinan KPK yang lebih tepat dan lebih baik. Tapi untuk lebih jelasnya tanyakan kepada anggota DPR, kenapa mereka memilih saya.


Bagaimana tanggapan ke­luarga?

Dari awal keluarga mendukung saya. Bahkan sejak saya di ke­jaksaan. Keluarga tidak kha­watir dengan tugas baru saya ini. Tugas berat itu kalau bisa dilaksanakan dengan baik, itu akan menjadi sebuah pengabdian amal saleh dan ibadah. Jadi tidak ada masa­lah sebenarnya.

 

Bukannya tugas di KPK le­bih berat?

Saya memahami apabila tang­gung jawab di KPK itu berat, karena korupsi itu cukup meluas dan melebar. Itu­lah be­ratnya, untuk itu kami ha­rus kerja­ sama dan bersi­nergi dengan se­mua ele­men yang ada.

 

Apa rencana An­da setelah men­­­­jadi pim­pi­nan KPK?

Tentu saya harus mempersiap­kan diri melak­sa­­nakan ber­bagai hal dengan le­bih baik.

 

Apa yang Anda lakukan un­tuk memajukan KPK?

Intinya melaksanakan tugas dengan baik di sana dengan ke­wenangan yang ada. Tentunya kita ketahui dulu apa yang sudah berjalan dan apa yang be­lum. Apabila dilihat secara umum bisa kita terlihat pada tugas yang belum nampak dilaksanakan se­cara optimal.

 

Apa saja itu?

Misalnya, tindakan pencega­han belum nampak secara jelas. Nanti kami lihat apa yang sudah dilaksanakan dan sistemnya bagaimana. Apabila sudah ada akan kami lanjutkan. Bila belum ada akan kami rumuskan, kita rancang mana yang lebih tepat. Masalah penindakan sudah saya paparkan di fit and proper test, itu kan secara umum. Detailnya akan kami lihat di tempat tugas, bagai­mana mekanisme kerja yang akan kami dalami.

 

Bagaimana koordinasi KPK dengan Kepolisian dan Kejak­saan?

Tentu KPK harus kerja sama.

Jangankan dengan kedua ins­tansi tersebut, kerja sama harus dilakukan dengan seluruh lem­baga yang ada. Memberantas korupsi tidak bisa terbatas pada satu lembaga saja. Semua harus ikut terlibat, tentu ada cara-cara untuk mengorganisirnya. Itu yang harus dirumuskan bersama.

 

Contohnya?

Inspektorat di lembaga harus sinergi. KPK harus bisa meng­kon­disikan bahwa inspektorat itu bisa melakukan tindakan pence­gahan di lembaganya masing-masing. Nanti kami koordinasi, dan monitor. Banyak kerja KPK yang perlu dioptimalkan, dilak­sanakan secara baik, dan ber­sinergi. [Harian Rakyat Merdeka] 


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya