Berita

sby

Salah Sendiri, SBY Tak Pantas Lagi Mengeluh Lamban Terima Info

SENIN, 05 DESEMBER 2011 | 11:23 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah tidak sepantasnya lagi mengeluhkan cara kerja para menterinya yang ada di Kabinet Indonesia Bersatu II.

"Dia kan sudah reshuffle kabinet. Dia juga sudah berkali-kali mengadakan rapat koordinasi antar gubernur, antar Pemda-pemda, di Cipanas, di Bali," kata Ketua Dewan Direktur Sabang Merauke-Circle Syahganda Nainggolan kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Senin, 5/12).

Karena itu, kalau masih ada kinerja para menteri yang tidak memuaskan, misalnya lamban menyampaikan informasi atas satu peristiwa, seperti runtuhnya jembatan Kukar Sabtu pekan lalu, itu bukan lagi kesalahan menteri. Itu menunjukkan SBY salah dalam menentukan pilihan siapa yang bisa membantunya dalam menyukseskan jalannya pemerintahan.


"Kalau ini memang sudah kesalahan SBY. Apalag ini sudah masuk periode kedua (dari KIB II)," tandasnya.

Menurut Syahganda, untuk proyek-proyek besar yang investasinya triliunan rupiah dari APBN seperti jembatan Kukar, Presiden harus menentukan siapa menteri yang akan memonitoring dan memelihara proyek tersebut.  Karena pembangunan itu baik apabila ada perencanan, monitoring, dan pemeliharaan yang menjadi satu kesatuan.

"Tidak bisa hanya perencanaan, tapi tidak ada monitoring, dan pemeliharaan. "Jadi SBY ini hanya semangat di awal saja. Misalnya tentang MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia). Semangat dia. Tapi kalau sudah jalan ke lapangan, ya sudah dibiarkan saja," demikian Syahganda.

Keluhan SBY lamban menerima informasi ia sampaikan pada saat menyampaikan kata sambutan sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (2/12).

"Saya mau beri koreksi, sistem pelaporan cepat sering tidak berjalan dengan baik. Saya beri contoh, ketika ada peristwa ambruknya jembatan di Sungai Mahakam, saya terima berita itu dengan SMS yang masuk dan berita di media massa, bukan dari sistem. Padahal itu sudah berjalan satu jam," ungkap SBY. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya