Berita

Djoko Kirmanto

Wawancara

WAWANCARA

Djoko Kirmanto: Semuanya Bakal Dicek Ulang, Apa Jembatan Sesuai Desain

MINGGU, 04 DESEMBER 2011 | 08:21 WIB

RMOL. Kementerian Pekerjaan Umum telah menerjunkan tim investigasi untuk menyelidiki runtuhnya jembatan Kartanegara, Kalimantan Timur.

“Tim investigasi ini terdiri dari para akademisi Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Tek­­nologi S­epuluh September (ITS),” tandas Men­teri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, di Ge­dung DPR, Ka­mis (1/12).

Jem­batan Kar­ta­negara yang ter­letak di atas sungai Ma­hakam di Kutai Kartanegara, Kaliman­tan Timur, ambruk Sabtu (26/11). Badan SAR Nasional mencatat ada 20 orang meninggal, 17 orang hi­lang, dan 20 orang selamat da­lam musibah tersebut.

Komisi V DPR mengadakan ra­pat dengar pendapat untuk men­­cari solusi runtuhnya jemba­tan tersebut. Salah satu butir ke­simpulan rapat itu, Kementerian Pekerjaan Umum diminta untuk membentuk tim investigasi inde­penden. Tim ini dibentuk untuk mengungkap penyebab terjadi­nya runtuhnya Jembatan Kar­ta­negara.

Menanggapi hal itu, Djoko mengatakan, tim investigasi yang sebelumnya telah terbentuk akan dikumpulkan dan dinyatakan sebagai tim investigasi inde­penden.

Berikut kutipan selengkapnya:


Apa mereka independen?

Ya. Tim investigasi sudah ada, tinggal diformalkan saja. Selama ini tim investigasi yang sudah berjalan terdiri dari para akade­misi beberapa kampus, seperti UGM, ITS, ITB. Kurang inde­pen­den bagaimana. Tinggal nanti disesuaikan dengan rekomendasi hasil rapat dengan Komisi V DPR.

Awalnya saya pikir proses in­vestigasi ini cepat, tapi ternyata seorang pakar bilang kepada saya, bahwa waktu seminggu itu kurang. Kita tunggu saja hasilnya dari tim tersebut.


Kapan diformalkan?

Kami belum bisa memasti­kan­nya.


Berapa jumlahnya?

Lebih dari sepuluh orang. Ka­lau dianggap cukup, maka tidak ada penambahan.


Apa benar runtuhnya jemba­tan karena kebelnya yang le­mah?

Bukan karena lemahnya kabel yang menyebabkan jembatan ini runtuh. Kabel hanger dari sekian banyak, tidak ada yang putus. Kami berkesimpulan, kabel ter­sebut tidak ada yang bermasalah. Gelagar jembatan pun runtuhnya bersamaan. Tidak ada yang salah dari bagian gelagar jembatan tersebut.

 

Kenapa bisa runtuh?

Antara kabel vertikal dan kabel utama itu ada sambungan, dan sam­bungan tersebut semuanya lepas. Makanya, kami menduga di situ titik lemah dari jembatan tersebut, yaitu pada sambungan kabel vertikal dan kabel utama.

 

Kok bisa lemah?

Begini, kami coba hitung tem­pat sambungan itu, lalu ukuran baja berapa dan sebagainya. Hasilnya mampu menahan beban 200 ton atau tepatnya 198 ton. Sambungan ini akan lepas apabila ditarik oleh gaya yang besarnya di atas 200 ton.

 

Bagaimana dengan kabel­nya?

Kabel-kabel yang ada di jem­batan tersebut mampu menahan beban 240 ton. Kami sudah menguji apabila kendaraan yang lewat dan meski berjejer penuh, termasuk beban matinya. Maksi­mum kendaraan tersebut mem­berikan muatan kepada kabel vertikal itu 40 ton. Angka kea­manan itu hampir 5 kali, sehingga sangat aman.

 

Apa Kementerian PU laku­kan cek ulang?

Tentu, kami akan melihat apa benar di lapangan seperti itu. Apa sambungan itu mampu menahan beban 200 ton akan kami cek kembali dengan melihat bahan­nya. Apakah sudah cocok dengan spesifikasi atau tidak. Kalau be­nar sudah sesuai dengan spe­sifikasi. Artinya ada gaya yang tiba-tiba memberikan muatan kepada kabel ini melebihi beban 200 ton.

 

Kabarnya beberapa kompo­nen tidak sesuai standar?

Nanti semuanya bakal kami cek. Di dalam desain sudah dicek dan tidak ada masalah. Sekarang masalahnya saat dipasang. Apa­kah benar sesuai dengan desain awal yang telah disepakati. Itu nanti mau dicek lagi oleh para ahli.

 

SOP perawatan jembatan ba­gaimana?

Secara umum Standard Opera­tion Prosedur perawatan jemba­tan ada. Namun secara spesifik per jembatan belum ada. Banyak yang menanyakan mengenai beban kendaraan di jembatan tersebut. Beban kendaraan itu sebenarnya pengaruhnya tidak banyak.

 

Apa ada indikasi korupsi da­lam pengerjaannya?

Masalah korupsi itu bukan uru­san saya. Saya melihatnya seba­gai orang teknik, dan akan saya li­hat dari sisi teknisnya saja. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya