Berita

Boy Rafli Amar

Wawancara

WAWANCARA

Kombes Pol Boy Rafli Amar: Kami Tunggu Laporan Interpol Soal Keberadaan Nunun Nurbaeti

SELASA, 29 NOVEMBER 2011 | 08:35 WIB

RMOL. Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Ma­bes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan Interpol mengenai keberadaan istri bekas Wakapolri Adang Daradjatun tersebut.

“Kami masih menunggu infor­masi yang akurat dari Interpol. Kalau sudah ada, pasti kami umum­kan,” tandas Boy Rafli Amar, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Berikut kutipan selengkapnya:


Bagaimana koordinasi de­ngan Interpol?

Proses penyidikan kasus ini di­tangani KPK. Polri memberikan bantuan kepada KPK. Makanya dibutuhkan kerja sama dengan interpol. Kami sudah memfasili­tasi proses tersebut, lalu diterbit­kan red notice di 188 negara.

Apabila sudah terdeteksi ke­be­radaan Bu Nunun di 188 negara anggota Interpol, maka pihak Interpol akan memberitahukan kepada kami. Nanti ada info lebih lanjut mengenai seseorang yang ada di red notice itu berada di negara mana.


Dari laporan terakhir, Nu­nun berada di negara mana?

Data akurat mengenai kebera­daan Bu Nunun belum kami terima. Namun apabila nanti su­dah ada informasi yang akurat, tentu bisa saja disampaikan ke­pada publik. Selama ini kami belum menerima info yang akurat terkait keberadaan Bu Nunun.


Apa Polri hanya menunggu laporan Interpol?

Polri kan anggota Interpol juga. Proses penyelidikan di luar negeri dilakukan aparat Interpol yang ada di negara tersebut. Kita tunggu laporan mereka.


Apa Polri tidak bisa inisiatif karena karena sudah ada foto Nu­nun beredar di internet yang se­dang berbelanja?

Saya rasa harus dicari kebena­ran foto yang diduga Bu Nunun tersebut. Perlu dicari tahu foto itu ta­hun berapa, berada di mana, dan kapan waktunya. Tidak bisa serta-merta be­ranggapan yang bersangkutan berada di sana. Pihak yang meng­ambil foto terse­but, diha­rap­kan mau bekerja sama de­ngan pihak pe­ne­gak hu­kum yang me­nangani kasus ini. Saran saya me­reka ikut memberi dukungan dan infor­masi yang dibutuhkan.


Apa kendalanya, sehingga su­lit sekali menangkap Nunun?

Kan keberadaan Bu Nunun di­duga berada di luar negeri. Maka format pemikirannya harus beru­bah. Makanya kita harus bekerja sama dengan negara anggota Interpol seraya kita mem­peroleh info terkait penyeli­dikan yang mereka lakukan. Kalau ada hasil atau info yang bagus, nanti mereka akan infokan kepada kita.


Apa kendalanya, sehingga su­lit sekali menangkap Nunun?

Kan keberadaan Bu Nunun di­duga berada di luar negeri. Maka format pemikirannya harus beru­bah. Makanya kita harus bekerja sama dengan negara anggota Interpol seraya kita mem­peroleh info terkait penyeli­dikan yang mereka lakukan. Kalau ada hasil atau info yang bagus, nanti mereka akan infokan kepada kita.


Bukan karena ada mafia yang menjadi beking Nunun?

Tidak ada laporan terkait hal tersebut. Silahkan saja orang me­­nyampaikan isu tersebut. Namun kami tidak mendengar isu ter­sebut.


Kenapa Nazaruddin lebih gam­pang ditangkap ketimbang Nunun?

Nazaruddin banyak tampil di sosial media dan dunia maya. Se­dangkan Nunun kebalikannya. Pengguna sosial media dan dunia maya insya Allah gampang di­deteksi.


Bukankah gara-gara dibeki­ngi?

Tidak ada faktor dibekingi. Kalau ada yang bilang seperti itu, tolong diberitahu siapa yang me­nyampaikannya.


Apa yang dilakukan Polri ke depan?

Kami akan meningkatkan ko­mu­nikasi dengan Interpol. Itu solusi yang merupakan saluran resmi. Itu adalah kerja sama inter­nasioanl yang disepakati oleh seluruh negara yang terga­bung dalam Interpol. Kalau me­mang diyakini berada di luar wilayah NKRI.   [Harian Rayat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya