Berita

Muhaimin Iskandar

Wawancara

WAWANCARA

Muhaimin Iskandar: Aduh Itu Lagi Ditanya Sudah Bolak-balik...­

KAMIS, 24 NOVEMBER 2011 | 08:52 WIB

RMOL. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar hanya mengumbar senyum saat dimintai komentar terkait namanya disebut dalam tiga Berita Acara Pemeriksaan (BAP) para tersangka kasus suap di kementeriannya.

Ketua Umum PKB itu enggan berkomentar soal isi dakwaan Dharnawati yang menyebut  Rp 2 miliar diperuntukkan bagi dirinya.

“Aduh itu lagi pertanyaannya, mengulang lagi-mengulang lagi, sudah bolak-balik itu, sudahlah,” katanya saat ditemui di DPR, Selasa (22/11) .

Seperti diketahui, Muhaimin disebut sebagai pihak yang me­nerima Rp 2 miliar dalam dak­waan di persidangan Dharna­wati. Uang tersebut diberikan atas ban­tuan mengupayakan agar empat kabupaten di Papua masuk daftar daerah penerima dana Per­cepatan Pembangunan Infra­struktur Daerah.

Muhaimin hanya mau men­jawab terkait dengan Moratorium Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Berikut kutipan selengkapnya:


Bagaimana masalah morato­rium pengiriman TKI ke Arab Saudi?

Moratorium TKI ke Arab Saudi ini agar jadi pembelajaran. Saat ini mereka krisis tenaga kerja. Moratorium ini juga merupakan pembelajaran bagi TKI agar berhati-hati. Yang ingin berang­kat harus siap mental dan fisik.


Apa maksud hati-hati itu?

Hati-hatinya begini. Jangan coba-coba berangkat tanpa per­siapan. Terjadinya kasus selama ini, kan gara-gara tidak ada anti­sipasi yang baik.


Kapan moratorium dibuka lagi?

Menutup moratorium ini ba­gian dari evaluasi. Tidak akan dibuka sebelum ada MOU (Me­morandum of Understanding). Untuk TKI formal pun ada UU Tenaga Kerja Asing di sana.


Apakah sudah melakukan pertemuan dengan pihak Arab Saudi?

Kita sudah lakukan joint wor­king group eselon I dari Ja­karta dan eselon I dari Saudi Arabia. Sudah dua kali mela­ku­kan perte­muan. Kemudian beberapa kali tingkat menteri. Sampai ada dua draft. Draft versi kita dan draft versi Saudi Arabia.


Apakah masih terdapat TKI yang tidak bersertifikat?

Kita perketat semuanya. Tidak boleh berangkat tanpa berserti­fikat. Ini gunanya, TKI yang berangkat  mengerti kultur negara setempat dan hukuman yang keras. Di Arab Saudi, misalnya, sudah tahu semua hukumannya pancung. Makanya harus ekstra hati-hati.


Apakah masih terdapat TKI yang tidak bersertifikat?

Kita perketat semuanya. Tidak boleh berangkat tanpa berserti­fikat. Ini gunanya, TKI yang berangkat  mengerti kultur negara setempat dan hukuman yang keras. Di Arab Saudi, misalnya, sudah tahu semua hukumannya pancung. Makanya harus ekstra hati-hati.


Bagaimana TKI terancam hu­kuman pancung ?

Saat ini ada dua TKI yang teran­cam dihukum pancung. Pemerintah terus melakukan lobi-lobi agar kedua TKI ini tidak sam­pai dijatuhi hukuman terse­but. Dua orang ini adalah Tuti Tursilawati dan Satinah dari Ungaran.

Saya sudah ketemu Menteri Agama di sana. Saya juga ketemu tokoh Agama. Bahkan saya juga mendatangi pihak-pihak yang berpengaruh dan Presiden sudah menyampaikan surat, sudah ter­hubung dengan Raja agar  mem­bujuk keluarga.


O ya, bagaimana penyele­sai­an antara karyawan dengan PT Freeport Indonesia?

Karyawan ada yang meminta upahnya 4 dolar AS per jam. Se­mentara perusahaan mengingin­kan 2,9 dolar AS per jam. Ini harus ada titik temu. Kompromi soal besaran yang disepakati. Kita sudah lakukan mediasi. Mendo­rong pertemuan bipartit. Terakhir kita adakan pertemuan di Timika secara segitiga antara pemerintah, Freeport, dan pekerja.


Apa kesepakatannya?

Saya dan Menteri ESDM su­dah sepakat, kita akan mendo­rong secepat-cepatnya. Saya atas nama pekerja sudah minta ke­pada ESDM untuk proaktif agar Freeport juga mau menerima tun­tutan karyawan, sehingga masa­lah­nya selesai. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya