Perahu Naga
Perahu Naga
RMOL.Tim perahu naga putra dan putri yang menjadi andalan Indonesia di ajang SEA Games 2011 gagal meraih medali emas. Mereka hanya mampu menyumbangkan dua medali perunggu di hari terakhir cabang dayung di Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat.
Kedua medali perunggu itu masing-masing diraih dari noÂmor perahu naga jenis perlomÂbaan 2.000 meter putri 22 kru dan 2.000 meter putra 22 kru.
Medali emas tim putri diraih tim Myanmar, setelah mencatat waktu tercepat delapan menit 40,20 detik. Sedangkan, medali perak dibawa tim Thailand dengÂan catatan waktu delapan 40.68 detik, lalu di susul tim Indonesia deÂlapan menit 42,45 detik.
Sementara itu, kelompok puÂtra, kontingen Indonesia juga haÂrus puas meraih perunggu, seteÂlah mencapai catatan waktu terÂcepat ketiga, tujuh menit 51,24 detik. Medali emas kembali diÂbawa Myanmar dengan catatan wakÂtu tercepat, tujuh menit 46,30 detik. Kemudian perak diraih Filipina dengan catatan waktu kedua, tuÂjuh menit 49,94 detik.
Atas hasil tersebut, tuan rumah Indonesia tidak meraih satupun emas dari total 10 medali emas yang diperebutkan pada nomor perahu naga. Aksi sapu bersih emas tim Myanmar juga terjadi pada hari pertama final nomor perahu naga, Sabtu (19/11).
Prestasi buruk ini bertolak beÂlakang dengan hasil yang dicapai pada Asian Games Guangzhou China 2010. Saat itu, tim perahu naga Indonesia mempersembahÂkan tiga medali emas.
Sementara itu, Ketua Umum PeÂngurus Besar Persatuan OlahÂraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI), Ahmad Sucipto berÂjanji akan melakukan evaluaÂsi menyuÂluh. Soalnya, target enam emas di caÂbang perahu naga gagal total (gatot).
“Kita lihat bersama target meÂraih enam emas pada nomor peÂrahu naga tidak tercapai, sudah gaÂgal karena dari perahu naga samÂpai saat ini belum meraih satupun medali emas,†kata Sucipto.
Dia mengaku, akan melakuÂkan evaluasi secara menyeluruh mengenai kegagalan target raiÂhan emas tersebut. Sebab sebeÂlumnya, prestasi tim perahu naga Indonesia sudah cukup tinggi yaÂitu Asian Games Guangzhou, ChiÂna, November 2010.
“Ada apa ini? Apa karena fakÂtor latihannya, faktor pelatihnya, atau faktor diluar kewenangan pelatih? Atau juga karena faktor non teknis? Semuanya akan diÂevaluasi sampai kita tahu masaÂlah dan selanjutnya dicarikan solusiÂnya,†kata Sucipto. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52
Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43
Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26
Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52
Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24
Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41