Berita

ilustrasi, busway

Nusantara

Evaluasi Transjakarta Butuh Ketegasan Bang Kumis Nih

Agar Jalur Busway Tidak Terus Makan Korban
SENIN, 14 NOVEMBER 2011 | 08:14 WIB

RMOL.Korban tewas akibat tertabrak bus Transjakarta terus berjatuhan. Kondisi ini menunjukkan Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta tidak serius dalam mencegah kecelakaan. Diduga ada salah urus di badan ini. Akibatnya, busway jadi jalur maut yang terus mengintai warga Jakarta.

Hal ini dinyatakan, Wakil Ketua DPRD DKI, Inggard Jhosua. BLU Transjakarta yang meru­pakan perpanjangan tangan Dinas Per­hubungan DKI, dia nilai gagal memperbaiki kinerja. “Ini tentu tak bisa dibiarkan terus, harus se­ce­patnya dievaluasi me­nye­lu­ruh,” ujarnya.

Berkaitan hal ini, Ketua Dewan Pim­pinan Wilayah Partai Na­sional Demokrat (NasDem) DKI Ja­karta Armyn Gultom menilai, ca­rut-marutnya kondisi trans­portasi massal di Jakarta saat ini akibat kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo yang kurang tegas.

Padahal menurutnya, jika saja Bang Kumis sapaan Fauzi mau tegas mengatasi banyaknya kece­lakaan yang disebabkan bus Trans­jakarta, persoalan tersebut  diminimalisir. Karena ke­pe­mimpinan gubernur dalam mem­berikan instruksi ke bawa­han, lanjut Armyn, sangat penting dalam menjalankan program yang sudah ditetapkan. “Kete­gasan Bang Kumis ini kurang greget dalam me­ngatur anak buahnya,” kritiknya.

Seperti diketahui, Senin (7/11) lalu, bus Trans kembali memakan korban. Herman Gunawan, kakek yang akan menyeberang tewas tertabrak bus Trans di persim­pa­ngan Bukit Duri, Jatinegara Ba­rat, Jakarta Timur. Korban me­ninggal setelah sebelumnya sem­pat mendapat pertolongan medis rumah sakit Premier Jatinegara.

Peristiwa yang menimpa Her­man, menambah rangkaian kece­lakaan yang mengakibatkan tewasnya korban di jalur busway. Dari data yang ada sepanjang 2011 tercatat, sudah ada 103 kecelakaan. Sebanyak 18 orang tewas aki­bat dihantam bus Trans.

Rin­ciannya, pada Januari ada 4 kasus, Februari 8 kasus, Maret 12 kasus, April 12 kasus, Mei 18 ka­sus, Juni 9 kasus, Juli 14 kasus, Agus­tus 14 kasus, serta Sep­tember 5, Oktober 6 kasus dan November 1 kasus. Busway iba­rat jalur maut bagi warga ibukota.

Diakui Armyn, angka ini memang menurun dibanding periode yang sama pada 2010 yang mencapai 399 kasus. Dari jumlah ini, jumlah korban tewas mencapai 16 orang, 18 orang me­ngalami luka berat, dan 67 orang menderita luka ringan. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya