ilustrasi, SEA Games cabang dayung
ilustrasi, SEA Games cabang dayung
RMOL. Kejutan terjadi di hari pertama cabang dayung yang berlangsung di Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat. Eka Octarorianus menjadi atlet pertama tuan rumah yang berhasil menggondol medali emas di SEA Games 2011.
Tidak tanggung-tanggung, atlet kano itu sukses merebut dua emas sekaligus. Pertama, dia berÂhasil merebut emas di nomor 1.000 K1 dengan catatan empat menit dan 16 detik. Sedangkan, emas kedua digondol dari nomor 1.000 K2 berpasangan dengan Tarra yang mencatat waktu terÂcepat 4 menit dan 44 detik.
Di nomor kano 1 putra 1000 meter, Eka berhasil meÂningÂgalÂkan pedayung dari Myanmar Whin H Tikr dan pedayung VietÂnam Van Long Tran. Dalam perÂtanÂdingan itu, pedayung MyanÂmar berada dirangking kedua dan pedayung dari Vietnam berÂada di ranking ketiga.
Sementara pedayung IndoÂnesia, Muchlis yang diawalnya diprediksi menyumbangkan emas pertama dari Kayak 1.000 meter 1 putra gagal, setelah diÂkalahkan pedayung Thailand, Wichan Jaitieng.
Muchlis harus puas berada di ranÂking ketiga, dan ranking keÂdua ialah pedayung dari SingaÂpura, Lucas Teo.
Menjadi pahlawan Indonesia di hari pertama, Eka mengaku, terÂkejut atas prestasi yang diraihÂnya. Soalnya, dia tidak ditarÂgetÂkan meraih emas, melainkan reÂkannya Muchlis yang turun di nomor kayak 1.000 meter.
“Tidak menyangka juga bisa mendapat emas pertama tadi, tadinya prioritas utamanya kan Muchlis untuk emas,†tutur Eka keÂpada wartawan seusai tes doÂping.
Selain itu, tim dayung IndoÂnesia juga merebut dua medali peÂrak melalui pasangan AjurahÂman/Jaslin di nomor 1.000 meter K2 dan kuartet Asep Hidayat, Ferry, Dedy Kurniawan, dan SutÂrisno yang turun di nomor 1.000 K4. Indonesia juga merebut satu peÂrunggu dari Muchlis di nomor 1.000 meter K1 putra.
Sedangkan, Thailand berhasil mendominasi di hari pertama caÂbang dayung dengan merebut tiga medali emas. Emas tersebut diraih dari nomor 1.000 meter K1, 1.000 meter K2, dan 1.000 meÂter K4.
Sementara itu, pelatih dayung Indonesia, Suryadi menyatakan, keÂgagalan Muchlis merebut emas dikarenakan kurang meneÂrapkan strategi.
“Faktor psikologis juga cukup mempengaruhi Muchlis, seÂhingÂga dia (Muchlis) harus puas berada di urutan tiga pada jenis lomba Kayak 1000 meter Putra,†kata Suryadi.
Menurutnya, dalam pertanÂdingÂan itu, Muchlis seperti meÂmakÂsakan kehendak untuk berÂada di ranking pertama sejak start sampai finish. Padahal itu tiÂdak perlu dilakukan dan MuchÂlis hanya cukup berada di urutan pertama maksimal pada 500 meÂter menjelang garis finish.
Di titik-titik yang masih jauh dari garis finish, Muchlis suÂdah diingatkan tidak perlu berÂada di urutan pertama. Hal terÂseÂbut baÂgian dari strategi yang seharusÂnya dilakukan Muchlis. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52
Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43
Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26
Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52
Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24
Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41