Guruh Soekarnoputra
Guruh Soekarnoputra
RMOL.Bangsa ini hendaknya tidak terjebak dikotomi tua muda menjadi calon presiden Pemilu 2014. Yang penting orangnya brillian, negarawan, dan tidak korupsi.
Begitu disampaikan putra Bung Karno, Guruh SoekarnoÂputra kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, Rabu (2/11).
“Saya menilai Puan Maharani belum pantas menjadi capres 2014. Jangan ditafsirkan saya kuÂrang suka terhadap orang muda. Saya mendukung calon muda bila orangnya brilian,’’ ujarnya.
Anggota Komisi X DPR itu menegaskan,“Stop, dikotomi tua muda menÂjadi capres. Umur jangan dibuat sebagai penilaian. Melihat peÂmimpin itu harus seÂcara lengkap. Mulai dari segi moral, mental, dan spiritual.â€
Berikut kutipan selengkapnya;
Apa ini penjegalan bagi Puan Maharani?
Ini bukan penjegalan. Saya melihatnya secara obyektif, apa adanya. Ini bukan soal tua dan muda.
Pemimpin tua pun kalau masih mempunyai kemampuan dan seÂmangat membenahi bangsa ini, saya pasti mendukung. Kenapa dilarang-larang. Yang penting memenuhi persyaratan seperti yang tercantum dalam UUD 1945 dan peraturan lainnya.
Kenapa tidak setuju Puan MaÂÂharani menjadi capres, itu kan keponakan Anda?
Dari segi kematangan dan jam terbang berÂpolitiknya belum cuÂkup. Begitu soal waÂwaÂsan daÂÂÂlam hal peÂÂÂÂngeÂtaÂhuÂan beÂlum cukup. SeÂbab, menjadi preÂsiden sekaÂrang ini memerlukan keÂmamÂÂpuan luar biasa. Sebab, bangsa ini terlalu baÂnyak maÂsalah.
Apa Megawati SoekarnoÂputri meÂnegur Anda setelah meÂlonÂtarkan perÂnyataan itu?
Keadaannya biaÂsa saja, tidak diteÂgur. Kalau mau tangÂgaÂpan Bu MeÂga, silaÂkan tanyaÂkan langÂsung kepada beliau.
Apa Anda masih menilai laÂyak MeÂga menjadi capres dari PDI Perjuangan?
Itu juga tanyakan kepada beliau.
Barangkali Anda siap menÂjadi capres 2014?
Intinya, seluruh anak bangsa, sejak kecil harus mmpersiapkan diri menjadi pemimpin bangsa dan negara. Ini merupakan peÂngabÂdian kepada negara dan rakyat.
Apa Anda sudah siap meÂngabdi?
Saya dididik orangtua saya, Bung Karno, bahwa kewajiban kita adalah mengabdi. Kita sebaÂgai manusia harus mempersiapÂkan diri menjadi pengabdi pada Tuhan.
Beliau (Bung Karno) mengaÂtakan, manusia tidak bisa meÂngabdi kepada Tuhan jika tidak mengabdi pada umat manusia, syaratnya itu. Kewajiban dasar kita adalah mengabdi. Dalam konÂÂteks berbangsa dan berneÂgara, tentu kita harus mengabdi pada bangsa dan negara.
Apa mungkin PDI PerjuaÂngan mendukung Anda menÂjadi capres?
Nggak tahu. Yang jelas, saya kurang setuju deÂngan sistem keÂparÂtaian kita dengan banyak partai. BaÂgi orang awam, baÂnyak partai meÂnunÂjukkan negara itu menjunjung deÂmokrasi. Padahal, demokrasi itu buÂkan patokannya baÂnyak partai.
Sekarang ini parÂÂtai tidak menÂjaÂlanÂkan fungsinya deÂngan baik. MaÂlah memecah beÂlah, mengÂkotak-kotakkan rakyat. PadaÂhal ideoloÂgi kita satu, yaitu PanÂÂcasila.
Oh ya, apa syarat menjadi caÂpres?
Tentunya harus berwawasan luas, banyak pengalaman, dan banyak bidang yang dikuasainya. Misalnya menguasai ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan pendidikan.
Bagi saya, syarat seorang preÂsiden tidak perlu memiliki penÂdidikan akademis yang tinggi. Yang palling dibutuhkan adalah tingkat kearifan sosial yang tinggi dan mendekati taraf keÂsemÂpurnaan.
Bagaimana dengan ideologi?
Saya melihat banyak orang berÂpolitik bukan untuk satu perÂjuangan ideologi, tapi perjuaÂngan untuk kelompok. MunculÂnya sifat pragmatis dalam perÂjuangÂan politiknya, bukan berÂdasarÂkan ideologis.
Contohnya?
Amandemen UUD 1945 samÂpai empat kali. Ini sudah melenÂceng dari semangat, jiwa, dan hakekat proklamasi kemerdeÂkaan kita.
Kenapa seluruh partai diharusÂkan berideologi Pancasila. SeÂbab, banyak partai berkeinginan tidak berideologi Pancasila. Ke depan tantangan bangsa kita leÂbih berat. Makanya, kita harus memiliki deÂrap langkah dan tuÂjuan yang saÂma. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20