Berita

Widjajono Partowidagdo

Wawancara

WAWANCARA

Widjajono Partowidagdo: Saya Ini Bukan Samson, Sering Potong Rambut Kok

RABU, 26 OKTOBER 2011 | 07:51 WIB

RMOL. Gaya Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo memang unik dan nyeleneh. Rambutnya gondrong. Dia mengaku akan memotong rambut bila ada aturannya.

“Gondrong bukan berarti tidak pernah cukur. Saya sering cukur rambut kok. Kalau nggak dicukur berarti seperti Samson dong. Saya bukan seperti itu,’’ ujar Widjajono Partowidagdo kepada Rakyat Merdeka di Ja­karta, Senin (24/10).

Menurut Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, penampilan tidak ada korela­sinya dengan pekerjaan. Yang penting sebagai wakil menteri bisa be­kerja maksimal mem­bantu  men­teri demi kesejah­teraan rakyat.

“Saya sih lebih suka berpe­nampilan seperti ini. Menurut saya, seseorang itu dihargai bu­kan karena pakai baju mahal, mobil mewah, dan sebagainya,’’ papar anggota Dewan Energi Nasional ini.

Berikut kutipan selengkapnya:


Apa nggak risih berpenam­pilan seperti itu?

Selama wajar-wajar saja, tidak apa-apa. Yang penting tidak pakai sandal jepit. Gondrong begini, bu­kannya saya tidak pernah cukur rambut. Kalau tidak pernah cukur, ya sama seperti Samson dong.


Anda sering mendaki gu­nung ya?

Betul. Saya mengawali penda­kian sewaktu SMA. Pendakian saya menjadi intensif sejak jadi mahasiswa dan penguji di UPN Yogyakarta. Saya naik gunung bersama-sama ma­ha­siswa. Me­ngingat saya lebih tua, mereka ba­wakan barang saya, he-he-he.

Awalnya, saya mendaki gu­nung di Jawa, ada 15 gunung. Se­sudah itu, naik gunung ke luar Jawa. Bahkan anak saya diberi na­ma Kristal. Singkatan dari Gu­nung Kerinci, Gunung Rinjani, Gunung Semeru, Gunung Tujuh, Gunung Agung dan Gunung La­timojo. Soalnya, saat istri saya ha­mil dan mendekati kelahiran, kerjaan saya naik gunung terus.


Apa pernah naik gunung di luar negeri?

Pernah, yakni di Fuji-Jepang, Kinabalu-Malaysia, Kalawatar di Malaya, Kilimanjaro-Tanzania, dan ke Aconcagua-Argentina. Na­mun belum sampai ke puncak karena cuaca buruk.


Naik gunung merupakan hobi?

Lebih ke hobi karena orang naik gunung kan sehat. Makanya saat tes kesehatan, saya dinyata­kan se­hat. Orang naik gunung, ya harus sehat. Kalau nggak sehat, ya celaka.

Setelah menjadi wakil men­teri, apa masih bisa menyalur­kan hobi tersebut?

Ya bisa dong. Selama ini, saya bisa membagi waktu untuk me­ngajar, bekerja, dan meyalur­kan hobi. Ke depan pun demi­kian. Orang yang sibuk kan lebih mu­dah untuk membagi waktu


Bagaimana ceritanya terpilih menjadi wakil menteri?

Saya ditelepon Pak Hatta Ra­jasa, malam minggu (Sabtu, 15/10). Meminta biodata saya untuk diusulkan menjadi wakil men­teri. Kata Pak Hatta, nanti dite­lepon Pak Sudi Silalahi. Lalu saya kirim  pakai email.

Keesokan harinya, Pak Sudi Silalahi menghubungi dan me­minta saya untuk bersiap-siap menemui Bapak Presiden. Terus terang saya kaget, karena tak me­­miliki persiapan khusus.


Saat bertemu Presiden, apa yang dibicarakan?

Saat dipanggil presiden, ter­nyata saya tidak sendirian. Saya di­panggil bersama Pak Nasa­ruddin Umar (Wakil Menteri Aga­ma) dan Denny Indrayana (Wakil Menkumham). Dalam pertemuan itu yang lebih banyak ngobrol Pak Nasaruddin. Kalau saya hanya be­berapa poin saja.


Saat bertemu Presiden, apa yang dibicarakan?

Saat dipanggil presiden, ter­nyata saya tidak sendirian. Saya di­panggil bersama Pak Nasa­ruddin Umar (Wakil Menteri Aga­ma) dan Denny Indrayana (Wakil Menkumham). Dalam pertemuan itu yang lebih banyak ngobrol Pak Nasaruddin. Kalau saya hanya be­berapa poin saja.


Apa itu?

Saya sih singkat saja. Presiden mengatakan, masalah Migas tu­run, tolong diatasi. Kemudian, masalah listrik, batu bara, dan mi­neral. Setelah itu, beliau mena­nya­kan kesediaan saya.

Saya bilang, saya bersedia. Se­bab, pada dasarnya saya ada­lah guru. Sebagai seorang guru, saya berharap, apa yang saya sam­pai­kan dapat diimplemen­tasi­kan. Itulah salah satu alasan saya men­jadi anggota Dewan Energi Nasional.

Sesudah menjadi wakil men­teri, Insya Allah perjuangan saya se­bagai guru akan semakin efektif.


Apa target Anda?

Ke depan, kita harus pakai energi murah. Kalau bisa jangan lagi pakai BBM (bahan bakar mi­nyak). Gunakan saja energi alter­natif. Misalnya, batubara dan biogas. BBM-nya bisa kita ek­spor, tapi dalam bentuk petro­kimia.


Bagaimana kalau usulan Anda tidak diterima menteri­nya?

Penjelasan saya kan benar, dan Pak Jero Wacik percaya. Kalau per­caya, ya harus dijalankan. Se­perti dokter memeriksa penyakit. Penting mengetahui penyakit secara benar. Kalau mengobati tidak secara benar, maka orang­nya tidak sembuh.


Bagaimana pembagian tu­gas?

Saya mengemukakan permasa­la­han dan solusi.  Beliau yang me­nyampaikan ga­ga­san itu ke Pak Presiden, DPR dan kemen­terian lain, agar dapat direali­sasikan. Pak Wacik kan punya akses dan lebih gampang. Saya analis di sini, beliau sebagai po­litisi melakukan lobi-lobi agar ga­gasan ini bisa dijalankan.   [rm]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya