Sapta Nirwandar
Sapta Nirwandar
RMOL. Banyak kalangan menilai, keberadaan wakil menteri hanya membebani anggaran negara dan merecoki pekerjaan menteri.
Tapi bagi Wakil Menteri PariÂwiÂsata Dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, keberadaan wakil menteri sangat membantu pekerÂjaan menteri.
“Wakil menteri itu kan memÂbantu pekerjaan menteri. Nggak ada saling curiga dan saling meÂngawasi. Kami bekerja sesuai arahan Bapak PresiÂden,’’ ujar Sapta NirÂwandar kepada RakÂyat Merdeka di Jakarta, kemarin.
Menurut bekas Direktur JenÂderal PeÂmasaran KeÂmenÂterian Kebudayaan dan Pariwisata itu, Presiden SBY meÂminta untuk mengÂopÂtimalkan sektor pariwiÂsata dan ekoÂnomi kreatif demi meningkatkan keseÂjahteraan maÂsyaÂrakat.
“Itulah yang akan kami lakuÂkan. IntiÂnya Presiden meminta menteri dan wakil menteri untuk bekerja sama,†katanya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apa tidak ada pembagian tuÂgas?
Pembagian tugas tidak ada. SeÂbab, kami ditugaskan untuk saÂling mengisi. Saya akan memÂbantu Ibu Mari Elka (Pangestu). Beliau telah memberi beberapa tugas khusus. Kami akan bekerja sama untuk memajukan pariwiÂsata dan ekonomi kreatif.
Apalagi arahan Presiden?
Pak presiden menyampaikan pandangan dan targetnya seputar pengembangan sektor pariwiÂsata. Beliau mengatakan, pariÂwisata itu penting, potensinya besar, dan berdampak positif terÂhadap perÂtumÂbuhan ekonomi. Sebab, pariÂwisata dapat mencipÂtakan lapaÂngan kerja. Ini berarti mensejahÂteÂrakan maÂsyaÂrakat.
Pak SBY juga menyampaikan soal potensi dan perÂsaiÂngan sekÂtor pariwiÂsata dengan negara lain. Beliau mengaÂtakan, kita punya alam dan buÂdaya yang besar. Hal ini memÂberiÂkan keÂungulan komÂÂÂÂpetitif bagi bangsa kita. NaÂmun, kita tidak berÂÂjalan sendiri meÂmoÂÂnopoli hal tersebut. Ada komÂÂpetisi dengan Malaysia, Thailand, Vietnam dan negara lainnya.
Makanya Presiden meminta saya dan menteri pariwisata unÂtuk melakukan sejumlah teroÂbosan dan bekerja secara optimal untuk memajukan sektor pariÂwisata.
Terobosan apa yang akan Anda lakukan?
Untuk berkompetisi dengan neÂgara tetanga, kita harus meÂnyiapÂkan sarana, prasarana, dan sumber daya manusia. Selain itu, kami akan mengembangkan seÂjumlah lokasi di luar Bali agar perÂÂtumbuhan ekonomi pariwiÂsata tersebar di seluruh nusantaÂra. MiÂsalnya, NTB, NTT, BangÂka BeliÂtung, Riau, dan Aceh.
Bagaimana kesiapan daerah tersebut?
Soal kesiapan infrastrukturÂnya, kita lakukan sambil jalan. BebeÂrapa daerah sudah baik. Tapi ada juga yang membutuh peÂÂnaÂnganan serius. Perlu ada jaÂlan, listrik, dan sebagainya.
Apa perlu dibangun hotel binÂtang lima?
Tidak harus ada hotel bintang lima. Contohnya, Pulau RumÂpiah, Sabang, hanya memiliki penginapan kecil yang dimiliki masyarakat. Tapi wisatawan tetap banyak ke sana. Mereka meÂnyeÂwa penginapan kecil itu. Ini mengÂÂÂgerakkan perekonomian masyarakat.
Apa ada terobosan kreatif lainnya?
Kami juga akan mengemÂbangÂkan sektor ekonomi kreatif, yakni pembangunan ekonomi berbasis kreativitas dan budaya. Misalnya, souvenir, desain baju, kesenian, dan sebagainya.
Apa memprioritaskan wisaÂtaÂwan lokal jadi target?
Wisatawan lokal merupakan bagian penting bagi sektor pariÂwisata nasional. Meski perputaÂran uangnya berasal dari kita unÂtuk kita, namun pergerakanÂnya sangat besar. Per tahun ada seÂkiÂtar 100 juta orang bergerak dalam kegiatan wisata, khususÂnya saat libur Lebaran, Natal, dan liburan sekolah. Potensi ini tetap kami jaga dan terus kami kemÂbangkan. [rm]
Kami juga akan mengemÂbangÂkan sektor ekonomi kreatif, yakni pembangunan ekonomi berbasis kreativitas dan budaya. Misalnya, souvenir, desain baju, kesenian, dan sebagainya.
Apa memprioritaskan wisaÂtaÂwan lokal jadi target?
Wisatawan lokal merupakan bagian penting bagi sektor pariÂwisata nasional. Meski perputaÂran uangnya berasal dari kita unÂtuk kita, namun pergerakanÂnya sangat besar. Per tahun ada seÂkiÂtar 100 juta orang bergerak dalam kegiatan wisata, khususÂnya saat libur Lebaran, Natal, dan liburan sekolah. Potensi ini tetap kami jaga dan terus kami kemÂbangkan. [rm]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20