Indra Sahnun Lubis
Indra Sahnun Lubis
RMOL. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Patrialis Akbar terlihat tenang-tenang saja atas pemberitaan dirinya kena reshuffle Kabinet.
Justru para advokat yang berÂgabung dalam Ikatan PenaÂsihat Hukum Indonesia (IPHI) merasa dagdigdug. Khawatir Ketua Dewan Pembina IPHI itu benar-benar diganti.
“Banyak advokat yang berÂgabung dalam IPHI dan Kongres Advokat Indonesia (KAI) merasa was-was. Makanya saya meneÂmui Pak Patrialis dan menanyaÂkan soal isu pergantian itu,’’ ujar Presiden KAI, Indra Sahnun Lubis, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Berikut kutipan wawancara dengan Ketua Umum IPHI itu;
Kapan Anda menemuinya?
Kemarin (Kamis, 13/10). Saya berbicara lebih satu jam. Intinya seputar isu pergantian yang santer kabarnya di media massa. Beliau salah satu disebut-sebut diganti.
Apa tanggapan Patrialis?
Beliau menyatakan tenang-teÂnang saja menanggapi isu terseÂbut. Pak Patrialis malah merasa percaya diri tidak akan diganti.
Apa alasannya?
Pak Patrialis hanya bilang maÂsih selalu berkoÂmuniÂkasi dengan Pak PreÂsiden.
Lalu dari mana isu perÂganÂtian itu?
Bisa jadi isu ini dihemÂbusÂkan kaÂÂlaÂngan tertentu yang ingin menÂÂÂjadi Menkumham. Inilah cara-cara yang kotor. Seharusnya reÂshuffle kabinet dilakukan berÂdaÂsarkan kinerja, bukan berdasarÂkan isu murahan.
Selain itu, tentu terkait hukum. Menteri yang terindikasi melakuÂkan korupsi, ya wajar diganti. Tapi malah menteri yang disebut-sebut terseret kasus hukum, malah tidak diisukan diganti. Ini aneh kan.
Anda bicara kinerja, apakah kinerja Menkumham bagus, buÂkankah hasil UKP4 kemenÂterian ini ada merahnya?
Kalau menurut saya memang kinerja beliau sudah cukup bagus. Pembenahan dilakukan di LemÂbaga Pemasyarakatan. Itu sudah ada hasilnya.
Begitu juga di Imigrasi, sudah ada perubahan. Di sektor-sektor lain juga begitu. Kalau kinerja sudah bagus, buat apa diganti.
Jangan sampai reshuffle kaÂbinet ini tidak berorientasi terhaÂdap perbaikan kinerja kabinet. Perlu diingat perubahan dilakuÂkan hendaknya demi kesejahteÂraan rakyat. Ini bukan ajang bagi-bagi kue.
O ya, bagaimana hubungan KAI dengan Peradi?
Advokat KAI jalan terus, tetap terus beracara. Tidak ada masaÂlah. Kalaupun ada masalah di laÂpaÂngan, paling 0,5 persen dari seÂluÂÂruh pengacara yang bergaÂbung di KAI. Selebihnya dapat beraÂcara di pengadilan seluruh IndoÂneÂsia.
O ya, bagaimana hubungan KAI dengan Peradi?
Advokat KAI jalan terus, tetap terus beracara. Tidak ada masaÂlah. Kalaupun ada masalah di laÂpaÂngan, paling 0,5 persen dari seÂluÂÂruh pengacara yang bergaÂbung di KAI. Selebihnya dapat beraÂcara di pengadilan seluruh IndoÂneÂsia.
Kenapa 0,5 persen itu tidak bisa beracara?
Itu gara-gara ketidakpahaman hakim terhadap aturan perunÂdang-undangan, termasuk putuÂsan Mahkamah Konstitusi.
Intinya, KAI adalah organisasi advokat yang sah, sehingga dapat beracara seluruh Indonesia.
Bukannya Peradi mengklaim sebagai organisasi tunggal adÂvokat?
Itu maunya mereka. Lalu meÂnuÂduh keberadaan organisasi kami cacat hukum. Saya tantang mereka berdebat untuk memÂbukÂtiÂkan mana yang cacat hukum.
Saat berdebat nanti, saya tidak bisa membuktikan KAI meruÂpakan organisasi yang sah, maka saya akan bubarkan KAI. Tapi mereka juga berani bersikap seÂperti itu. Berani nggak.
Bukannya Anda telah meÂnanÂdaÂtangani bahwa Peradi satu-satunya wadah tunggal advoÂkat?
Saya tidak pernah menandaÂtangani itu. Saya hanya menandaÂtangani Piagam Peradi dan KAI. Memang di situ ada kata-kata Peradi sebagai wadah tunggal advokat, tapi kata-kata Peradi saya coret sebelum penandataÂngan yang disaksikan Ketua MA.
Jadi jelas bahwa tidak menyeÂtujui Peradi sebagai wadah tunggal advokat.
Bagaimana solusi untuk adÂvokat ini?
Untuk sementara ini, KAI dan Peradi jalan saja. Kami bisa beraÂcara di seluruh pengadilan. Itu saja. Tidak ada wadah tunggal advokat. Keberadaan kami sah secara peraturan dan perundang-undangan. [rm]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20