Berita

Heru Lelono

Wawancara

WAWANCARA

Heru Lelono: Kesehatan Para Menteri jadi Pertimbangan SBY

SABTU, 15 OKTOBER 2011 | 06:47 WIB

RMOL. Presiden SBY berada dalam kondisi sehat, tetap bekerja, dan dapat mengambil keputusan dengan baik. Begitu juga soal reshuffle kabinet, tetap akan dilaksanakan.

“Rumor seputar kesehatan Pre­siden SBY akan mempengaruhi wacana reshuffle kabinet, itu sangat disayangkan. Kalau me­mang ada yang memainkan, saya kira ini politik kacangan,” ujar Heru kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Heru meminta media massa lebih berhati-hati dalam mem­beritakan soal kesehatan seseo­rang. Informasi tersebut sangat sensitif, sehingga perlu dikon­firmasi kepada sejumlah pihak terkait.

“Ini bukan hanya berkaitan de­ngan kesehatan seorang Presiden. Saya pun kalau tiba-tiba dikabar­kan menderita serangan jantung, orang tua saya bisa terkena im­bas­nya. Karenanya, informasi se­putar kesehatan seseorang harus dikonfirmasi terlebih dulu agar tidak menyesatkan,” pa­parnya.

Berikut kutipan selengkapnya:


Jum’at (7/10), Presiden dika­bar­kan melakukan operasi di Rumah Sakit Binawaluya, ka­lau informasi itu salah, di mana keberadaan Presiden saat itu?

Berita itu sama sekali tidak benar. Hari Jumat itu Presiden me­lakukan kegiatan rutin di Cikeas dan Istana. Saya bersama beliau saat itu. Hari Sabtu (besok­nya), Presiden melakukan kegia­tan dengan para Staf Khusus. Saya bersama beliau hingga pukul 11.00 malam.


Apakah pihak Istana sudah menggali informasi seputar mo­tif pembuatan rumor tersebut?

Sudah, tapi kita nggak usah memperpanjang persoalan ini. Saya sudah meluruskan dan me­minta kepada rekan-rekan media agar lebih berhati-hati da­lam memberitakan seputar kese­hatan seseorang, terlebih seorang kepala negara. Sebab, informasi tersebut dapat menyesatkan pu­blik dan menimbulkan beragam spekulasi.


Apa ada kaitannya dengan reshuffle?

Seperti yang saya sampaikan tadi, kalau memang ada yang memainkan, saya kira ini politik kacangan. Sejauh ini, tidak ada agenda yang berubah dan Pre­siden tetap bekerja.


O ya, apa kondisi kesehatan menteri juga menjadi pertim­ba­ngan presiden dalam mela­ku­kan reshuffle?

Selain evaluasi kinerja dan kebijakan, faktor kesehatan para menteri juga menjadi pertim­bangan Presiden dalam melaku­kan reshuffle. Kesehatan menjadi syarat mutlak, pejabat yang lain saja harus sehat, apalagi menteri. Mereka dilihat daya tahan dan kebugaran­nya untuk terus bekerja keras sam­pai 2014.


Bagaimana kalau ada men­teri berstatus tersangka?

Ya, pasti dinonaktifkan, dija­min itu. Atensi Presiden sudah pasti. Di mata hukum semua harus duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Presiden sudah ber­kali-kali mengatakan, tidak bisa dilindungi karena kekuasaan.


Bagaimana kalau ada men­teri berstatus tersangka?

Ya, pasti dinonaktifkan, dija­min itu. Atensi Presiden sudah pasti. Di mata hukum semua harus duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Presiden sudah ber­kali-kali mengatakan, tidak bisa dilindungi karena kekuasaan.


Apakah Presiden juga me­ngi­kuti aspirasi yang berkem­bang di masyarakat?

Secara pribadi, saya senang kok dengan isu (reshuffle) itu. Harapan saya, para menteri dapat bekerja keras supaya tidak di­ganti. Kalau ada menteri yang sedang dikabarkan reshuffle, sehingga malas dan gundah, buat Presiden gampang, ya langsung diganti saja.

Kalau tidak mau diganti, tun­jukkan kinerja dong, itu yang penting.   [rm]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya