Yunus Husein
Yunus Husein
RMOL. Tidak hadirnya pimpinan KPK ke DPR hendaknya tidak dijadikan polemik yang berkepanjangan.
“KPK harus tetap independen. Apabila DPR merasa KPK tidak independen, silakan DPR mengÂguÂnakan kewenangannya,†ujar Ketua Pusat Pelaporan dan AnaÂlisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein, dalam diskusi di Fraksi PPP DPR, kemarin.
Sebelumnya diberitakan, poleÂmik DPR dan KPK berawal ketika KPK memanggil para pimÂpinan Banggar DPR pekan lalu. Banggar pun mengemÂbaliÂkan keÂwenangan pembahasan RAPBN 2012 kepada pimpinan DPR.
Langkah ini sebagai bentuk protes Banggar atas sikap KPK yang memeriksa pimpinannya di luar topik surat pemanggilan, yaitu sebagai saksi kasus suap di Kemenakertrans. Sikap Banggar ini dinilai melanggar konstitusi.
Kemudian pimpinan DPR mengupayakan pertemuan antara DPR, KPK, Kejaksaan, Polri dan Banggar, Selasa dan Kamis lalu. Pertemuan Selasa dibatalkan. Sedangkan pertemuan Kamis (29/9), KPK tidak hadir. Sebab, sedang melakukan penyidikan dalam kasus di Kemenakertrans. Selain itu, KPK ingin menjaga kehormatan serta kredibilitas KPK dan DPR.
Yunus Husein selanjutnya mengungkapkan, KPK harus tetap independen dan mengÂhinÂdari segala benturan kepentingan demi menjaga komitmen lemÂbaga itu dalam pemberantasan korupsi.
“Ini berarti para pimpinan KPK harus tetap menjaga kode etik dan komitmen dalam memberantas korupsi,’’ papar calon pimpinan KPK itu.
Berikut kutipan selengkapnya;
Apa ketidakhadiran itu demi menjaga independensi KPK?
Para pimpinan KPK harus meÂmatuhi aturan hukum, kode etik, sumpah dan janji pimpinan KPK, dan menjadi penggerak perubaÂhan untuk mewujudkan bangsa anti korupsi.
Bagaimana dengan 21 tranÂsaksi keuangan yang mencuriÂgaÂkan yang dilaporkan PPATK kepada pimpinan DPR?
Untuk sementara saya tidak bisa menjawab terkait hal itu. Intinya, laporan yang kami beriÂkan adalah jawaban atas perminÂtaan pimpinan DPR kepada kami, dan kami sampaikan laporan itu. Artinya kalau pimpinan DPR menyerahkannya kepada peneÂgak hukum, ya silakan saja.
Apa laporan itu sudah diseÂrahÂkan kepada KPK?
Silakan teman-teman tanyakan kepada pimpinan DPR, apakah diserahkan atau tidak. Kami hanya memberikan data kepada mereka.
Bukannya PPATK punya keÂwaÂjiban menyerahkan pada KPK?
Pimpinan DPR yang meminta data transaksi itu kepada PPATK. Siapa yang meminta lebih daÂhulu, maka kami akan memberiÂkan datanya.
O ya, bagaimana persiapan Anda dalam menghadapi fit and proper test, apakah optiÂmistis lolos?
Sejauh ini saya memperÂsiapÂkan fisik dan mental dengan seÂbaik mungkin. MempersiapÂkannya dengan berdoa terus-meÂnerus. Apabila Anda bertanya apakah saya optimistis, tentu saya optimistis dengan apa yang saya jalankan, termasuk dalam seleksi calon pimpinan KPK ini.
Sejauh ini saya memperÂsiapÂkan fisik dan mental dengan seÂbaik mungkin. MempersiapÂkannya dengan berdoa terus-meÂnerus. Apabila Anda bertanya apakah saya optimistis, tentu saya optimistis dengan apa yang saya jalankan, termasuk dalam seleksi calon pimpinan KPK ini.
Keuangan Anda siap diauÂdit?
Di dalam sistem demokrasi kita, tiap tugas yang kita jalankan harus ada pertanggungjaÂwabanÂnya. Salah satu cara untuk meliÂhat pertanggujawaban kita adalah melalui audit terhadap rekening yang kita miliki. Selama ini kita mengenal performance audit, dan itu sudah dikenal dalam sistem keuangan negara kita.
Kalau Anda jadi pimpinan KPK, apa kasus Century akan diÂusut?
Dalam proses pemberantasan korupsi, tidak boleh ada tebang pilih. Sepanjang ada bukti, maka proses hukum bisa terus berjalan, bukan seÂbatas kaÂsus century saja.
Kasus itu sekarang sedang diÂtangani, kesimpulan paÂnitia hak angket cenÂtury adalah kaÂsus ini diserahÂkan kepada peÂneÂgak huÂkum lalu dilakukan audit foÂrensik.
Artinya kasus ini bukan seÂkaÂdar kejahatan perbankan biasa?
Saya tidak pernah mengatakan hal itu, dan saya tidak mau berÂkomentar terlalu jauh mengenai masuk dalam jenis kejahatan apa. Untuk itu, silakan tanyakan keÂpada KPK mengenai jenis kejaÂhatan dalam kasus Bank Century itu.
Anda datang dalam diskusi di PPP, bukannya ini terkesan politis?
Kedatangan saya dalam disÂkusi di Fraksi PPP ini diundang secara resmi oleh Fraksi PPP DPR. Proses diskusinya sangat terbuka dan transparan. Saya meÂnyadari isu seperti ini sangat sensitif, dan saya perlu menjelasÂkan bahwa saya tidak pernah meminta duÂkungan dari partai-partai politik. Saya tidak pernah berinisiatif mencari-cari dukuÂngan dari keÂhadiran saya di dalam diskusi ini. [rm]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20