Berita

ilustrasi/ist

Besok, Tsunami Jepang dan Potensi Gempa Selat Sunda Dibicarakan di Istana

RABU, 28 SEPTEMBER 2011 | 18:54 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Dua pakar bencana alam Jepang, Prof. Kenji Satake dari Earthquake Research Institute (ERI) Universitas Tokyo dan Prof. Tanioka dari Universitas Hokaido, telah berada di Jakarta.

Bila tak ada aral melintang besok (Kamis, 29/9) keduanya akan membedah persamaan tsunami di Sendai, Jepang, beberapa waktu lalu dengan potensi bencana alam di Selat Sunda. Kedua hal itu akan dibedah di Bina Graha, Istana Negara, Jakarta.

Selain dua pakar gunung api dan gempa dari Jepang itu, pakar dari Departemen Geofisika dan Meteorologi ITB, Dr. Hamzah Latief, serta Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), Dr. Surono, juga akan tampil sebagai pembicara dalam acara yang diselenggarakan kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial ini.

“Kedua profesor dari Jepang akan memaparkan bencana di kawasan pantai Timur Tojoku, sedangkan Dr. Hamzah Latief akan berbicara tentang kawasan Selat Sunda, Krakatau, dan Dr. Surono akan meng-update perkembangan kegunungapian di Indonesia, juga dunia, pasca tsunami Aceh 2004,” ujar Asisten Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Erick Ridzky.

Menurut Erick, kehadiran Dr. Surono di Erice Sicily, Italia dalam workshop Volcano Observatory Best Practice oleh USGS, bulan lalu, juga perlu disosialisasikan. Dalam pertemuan itu disebutkan bahwa Indonesia mendapat penghargaan karena dianggap mampu memberikan respon korelatif yang cepat antara pemerintah, masyarakat dan pertanggungjawaban secara ilmiah.

Gempa berkekuatan 9 Skala Richter yang menggoncang pantai Timur Tojoku, Jepang, itu adalah gempa terbesar dalam sejarah Jepang. Gempa itu menghasilkan gelombang tsunami setinggi 10 meter yang menyapu Sendai di Prefektur Miyagi.

“Memahami situasi dan melakukan langkah mitigasi, serta menjadi bagian dari solusi atas kelanjutan pembangunan ekonomi kita, adalah semangat acara ini,” ujar Erick Ridzky mengenai rencana Pembangunan Jembatan Selat Sunda.

Erick melanjutkan, kondisi tektonik yang selama ini diasumsikan aman harus selalu di-update dengan data pengamatan terbaru.

“Sebagai contoh zona subduksi palung Jepang di timur yang semula terbagi atas segmen yang kecil-kecil ternyata bisa robek dalam waktu bersamaan. Serta di pantai barat Jepang, yang dianggap back-arc murni ternyata terbukti memiliki jalur gempa yang kemungkinan batas dari North American plate, (ketika gempa menghantam Nigata tahun 2007),” katanya lagi.

Seminar akan dimulai pukul 10.00 WIB. Dr Yusuf Surahman, pakar geofisika kelautan dari Bakosurtanal yang pernah melakukan observasi di kedalaman Selat Sunda, dan Dr Ridwan Djamaludin, pakar tsunami early warning system dari BPPT, pun akan hadir.

Begitu juga Prof. Dr. Masyhur Irsyam, pakar mikrozonasi dari ITB, Dr. Danny Hilman, pakar Kebumian dari LIPI, dan DR. I Wayan Sangara, serta Geolog Merdeka DR. Andang Bachtiar.

“Pemerintah daerah di wilayah administrasi Lampung, DKI, Jawa bagian selatan, provinsi Banten juga diundang dalam acara ini," demikian Erick. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya