Berita

Abraham Samad

Wawancara

WAWANCARA

Abraham Samad: Tidak Ada Politisi Menghubungi Saya

SENIN, 19 SEPTEMBER 2011 | 04:08 WIB

RMOL.Pemberantasan korupsi harus dilakukan orang yang independen dan akuntabel “Orang yang meng-drive pem­berantasan korupsi harus ber­kualitas,” tandas calon pimpinan KPK, Abraham Samad, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurut Abraham, selama ini proses pemberantasan korupsi di Indonesia berjalan tertatih-tatih. Apabila hal ini tidak diperbaiki, maka penyakit korupsi semakin menggila.

“Korupsi itu kan penyakit me­nular, kalau tidak cepat penanga­nannya, tentu menyebar luas. Ini yang tidak kita inginkan,” ungkap advokat asal Sulawesi itu.

Berikut kutipan selengkapnya;

Kenapa Anda kepingin men­jadi pimpinan KPK?

Saya sejak1998 sudah aktif dalam dunia anti-korupsi. Visi misi saya ingin menegakkan hu­kum serta keadilan. Makanya saya terpanggil sebagai anak bangsa menegakkan hukum se­cara transparan, akuntabel, dan tidak diskriminatif.

Penyakit korupsi sekarang se­makin parah dan menggelisah­kan, perlu usaha serius mengatasi ini. Kalau tidak segera diatasi, tentu kita tidak menginginkan bangsa dan negara kita hilang.

Maksudnya?

Penyakit korupsi semakin kronis dan parah. Apabila tidak bisa ditanggulangi, tentu meng­ge­rogoti bangsa ini. Suatu ketika negara kita bisa hancur.

Sebagai anak bangsa, kita ha­rus menyelamatkan negara dan bangsa ini dari penyakit korupsi.

Sejak ada KPK,  korupsi te­tap menggila, apa yang kurang?

Yang bergabung di KPK harus orang benar. Apabila yang me­laksanakan ini tidak benar, maka upaya pemberantasan korupsi tidak bisa berjalan. Hukum tidak bisa ditegakkan.

Bukankah selama ini KPK sudah menangkap koruptor?

Ya benar. Namun harus ada upaya yang lebih maksimal lagi agar upaya pemberantasan ko­rupsi ini punya denyut, sehingga masyarakat merasakan efeknya.

Apa Anda tidak takut mem­bongkar kasus besar yang bisa saja berhadapan dengan pe­ngua­sa secara politik dan eko­nomi?

Mereka semua adalah manusia, kenapa harus takut. Saya berke­yakinan, kita sebagai manusia hanya boleh takut kepada Tuhan. Kita tidak perlu takut bila sudah berada di rel benar. Rasa takut itu harus dihilangkan dalam proses pemberantasan korupsi.

Bagaimana dengan serangan balik koruptor?

Memang beberapa waktu lalu pernah terjadi kriminalisasi dan melemahkan KPK. Namun hal itu tidak boleh membuat kita ta­kut sedikitpun untuk memberan­tas korupsi, karena hukum harus ditegakkan.

Menjelang seleksi di DPR, apa ada politisi menghubungi Anda?

 Mungkin saya tidak dianggap, sehingga tidak ada politisi meng­hubungi saya. Namun saya ber­syukur. Sebab, kalau kita dihu­bungi itu kan kurang elok. Biar­kan kami independen dan men­jaga jarak dengan semua orang yang berkepentingan.

O ya, bagaimana dengan wa­cana hukuman mati bagi ko­ruptor?

Hal itu bisa dilakukan apabila ada konsensus bersama semua elemen masyarakat. Menurut saya, undang-undang yang ada se­karang ini sudah memadai, walaupun memang belum ideal.

Sebenarnya kita bisa melaku­kan tindakan represif dan radi­kal dalam pemberantasan ko­rupsi. Yang menjadi pertanyaan, mau atau tidak kita melakukan itu. [rm]



Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya