Berita

Adnan Pandupraja

Wawancara

WAWANCARA

Adnan Pandupraja: Saya Siap Mundur Bila Kinerja Buruk

KAMIS, 15 SEPTEMBER 2011 | 03:06 WIB

RMOL.Calon pimpinan KPK Adnan Pandupraja tidak berusaha mendekati anggota DPR agar lolos seleksi uji kepatutan dan kelayakan.

“Saya pasrah saja. Diterima syukur, tidak diterima, ya nggak apa-apa. Saya meyakini, setiap masa ada tokohnya dan setiap to­koh ada masanya,” ujarnya ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Walau begitu, Sekretaris Ko­misi Kepolisian Nasional (Kom­polnas) ini berupaya maksimal agar dapat mengikuti setiap ta­hapan seleksi yang dilaksanakan Oktober mendatang.

Berikut kutipan selengkapnya:

Kenapa Anda berminat men­jadi pimpinan KPK?

Saya diminta  teman-teman di Kompolnas. Mereka meng­ang­gap saya mampu membenahi KPK.

Sebelum mendaftar, saya me­mohon petunjuk Tuhan dan me­minta restu keluarga. Alham­dulillah saya diberi kemudahan hingga bisa melangkah ke de­lapan besar.

Apa yang Anda lakukan jika terpilih?

Saya tak ingin mengumbar janji. Saya hanya akan menja­lan­kan tugas pokok dan fungsi KPK sesuai ketentuan undang-undang. Kita harus kembali kepada kori­dor hukum.

Memang ada koridor hukum yang tidak sesuai di KPK?

Kalau kita mau umpamakan, kondisi KPK saat ini baru gigi satu. Sebab,  nota kesepahaman atau memorandum of under­stan­ding (MoU) antara KPK dengan Polri dan Kejaksaan Agung tak sesuai dengan Undang-undang KPK.

Peraturan itu memang mem­beri­kan amanat kepada KPK untuk melakukan koreksi dan supervisi terhadap kasus korupsi yang ditangani lembaga penegak hukum lain. Namun, MoU antara KPK dan Polri yang dibuat pada 2005 itu, tak mengakui KPK se­laku pe­ngen­dali.

Akibatnya, ke­tika KPK mela­ku­kan supervisi kepada penyidik Polri  dianggap se­ba­gai inter­ven­si. Pada­hal, itu pe­ngen­dalian.

Itulah salah satu poin yang harus kita per­baiki. Semua harus dikembalikan kepada amanat undang-undang.

Selain itu?

Setiap temuan BPK harusnya diserahkan ke KPK lebih dulu sebelum disalurkan ke kepolisian maupun kejaksaan.

KPK diduga melakukan te­bang pilih penanganan kasus, komentar Anda?

Agar pihak luar tidak bisa sem­barangan menuduh KPK tebang pilih kasus, KPK harus diaudit.

Menurut saya, dengan adanya audit, pimpinan KPK tidak bisa lagi dianggap merekayasa kasus. Sistem yang ada di KPK akan berjalan sesuai aturan.

Selain itu, pimpinan KPK ha­rus membuat fakta integritas. Siap mundur setiap saat, bila kinerjanya buruk. Kalau terpilih, saya siap melakukan itu.

Pansel memberikan ranking tujuh kepada Anda, kecewa­kah?

Saya tidak memilikirkan soal itu. Saya serahkan semua peni­laian kepada Pansel.

Jika  tidak terpilih, apa yang Anda lakukan?

Tadi saya sudah mengatakan, perjuangan itu banyak jalannya. Tidak hanya di KPK.

Beberapa waktu lalu, ada kam­­­pus yang menawarkan saya jadi dekan fakultas hukum. Ta­wa­ran itu sedang saya pertim­bangkan. Selain mengajar, saya juga beren­cana melanjutkan studi ke jenjang strata tiga. Saya ingin mengambil jurusan hukum di UI  atau Unpad. [rm]



Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya