Berita

OC Kaligis

Wawancara

OC Kaligis: Sebelum Di DPR, Harta Nazaruddin Sudah 150 M

SELASA, 13 SEPTEMBER 2011 | 04:31 WIB

RMOL.Ketua Komite Etik KPK Abdullah Hehamahua dinilai tidak bersikap netral dalam kasus dugaan pelanggaran etika petinggi lembaga yang dikomandoi Busyro Muqoddas itu.

“Seharusnya Abdullah tidak reaktif terhadap keterangan yang disampaikan Nazaruddin. Dia kan ketua komite etik. Bicaralah dengan santun,” ujar penasihat hukum M Nazaruddin, OC Kali­gis kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Sebelumnya Abdullah Heha­mahua mengaku geram dengan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, M Mazaruddin. Pasal­nya, selalu menuduh pimpinan KPK menyalahgunakan kekua­saan. Namun tidak memiliki bukti mengenai hal itu.

“Dia tidak pernah lihat peris­tiwa penyerahan uang (ke Chan­dra). Tapi hanya berdasarkan kata orang. Kalo dia ada bukti, saya tantang untuk memberi bukti tersebut. Kalau tak bisa mem­buktikan omongannya, Naza­ruddin tak ubahnya seperti tukang fitnah,” ujar Abdullah.

OC Kaligis selanjutnya menga­takan, bukti-bukti yang diberikan kliennya sudah cukup untuk me­nindaklanjuti dugaan pelangga­ran kode etik di KPK. Sayangnya, proses pemeriksaan tidak ber­jalan independen.

“Salah satu buktinya bahwa Benny K Harman mengakui ada­nya pertemuan di rumah Naza­ruddin. Nazaruddin pun mem­beri­kan keterangan yang sama. Apa itu bukan bukti,” paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Anda menilai komite etik ti­dak independen, apa alasan­nya?

Saya tidak mengatakan kinerja atau semua anggota komite etik ti­dak independen. Tapi, ada ok­num yang berupaya menye­la­matkan pihak tertentu, sehingga kinerjanya tidak independen.

Kalau kita perhatikan pernya­taan Abdullah akhir-akhir ini, ter­li­hat semakin reaktif. Hal ini membuktikan bahwa ada ke­be­naran yang ingin dia tutupi dan pihak yang ingin disela­matkan.

Siapa itu yang ingin disela­mat­kan?

Semua pihak bisa mem­baca­nya.

Abdullah kan hanya menan­tang klien Anda memberikan bukti?  

Kan tadi sudah saya sampai­kan, bukti-buktinya itu ada dan sudah cukup banyak. Publik pun tahu itu. Sudah jelas kan saksi yang lain mengakui adanya pertemuan di rumah Nazaruddin, Benny K Harman pun mengakui. Kenapa sampai sekarang nggak ditindak.

Kok tiba-tiba mengatakan omo­ngan Nazaruddin bohong, fitnah dan sebagainya. Naza­ruddin kan ditanya, ya dijawab. Jangan mengambil kesimpulan sendiri dong, kinerja komite etik belum selesai.

Menurut Anda, apa ada reka­yasa atau intervensi dalam du­gaan pelanggaran etika dan kasus korupsi yang dituduhkan kepada klien Anda?

Saya yakin rekayasa itu ada. Barang buktinya saja sudah di­curi, bagaimana kita mau ngo­mong lagi. Berdasarkan undang-undang, yang memeriksa adalah penyidik, bukan duta besar. Nah, kalau undang-undang saja sudah dilanggar, apa lagi yang kita ha­rapkan.

Kekayaan klien Anda men­ca­pai ratusan miliar, dari mana asalnya?

Loh, Nazaruddin sudah punya banyak uang sebelum menjadi anggota DPR. Kekayaannya saat keluar dari PT Anugerah Nusan­tara di tahun 2009, sudah menca­pai ratusan miliar. Sebelum ber­gabung menjadi anggota DPR, Nazaruddin pernah melaporkan secara resmi kekayaan yang di­milikinya sejumlah Rp 150 miliar rupiah. [rm]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya