Julian Aldrin Pasha
Julian Aldrin Pasha
RMOL. Presiden SBY minta DPR segera melakuan fit and proper test terhadap delapan calon pimpinan KPK.
“Pak SBY berharap proses seÂleksi calon pimpinan KPK itu diÂlanjutkan ke taÂhap beriÂkutÂnya, yakni seleksi di DPR,’’ ujar Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, keÂpada Rakyat Merdeka, Kamis (8/9).
Sebelumnya diberitakan, PaÂÂnitia SeÂlekÂÂsi Calon PimÂpiÂnan KPK suÂdah mengaÂjukan delapan calon pimpinan KPK kepada Presiden. Lalu keÂdelapan nama itu sudah diajukan Presiden ke DPR untuk fit and proper test.
Mereka adalah Bambang WiÂdjojanto, Yunus Husein, Abdullah Hehamahua, Handoyo, Abraham, Zulkarnaen, Adnan Pandu Pradja, Ariyanto Sutadi
Namun di DPR terjadi perÂdebatan mengenai jumlah calon pimpinan KPK. Ada yang menilai calonnya 10 orang. Tapi ada juga yang tetap merujuk pada putusan MK, yaitu delapan orang.
Julian Aldrin Pasha selanjutnya mengatakan, Presiden belum meÂnanggapi soal perbedaan pandaÂngan di DPR tersebut.
“Bukan kapasitas Presiden untuk menilai hal tersebut. Sebab, perdebatan itu di DPR,†ucapnya.
Berikut kutipan selengkapnya;
Kalau DPR menolak calon itu, bukankah ini merepotkan PreÂsiden SBY?
Begini ya. Proses pengajuan calon pimpinan KPK sudah ada mekanisme dan prosedurnya. SeÂmuanya itu sudah dilakukan Pansel. Mereka bekerja sekian lama untuk menentukan calon pimpinan KPK yang terbaik. MeÂreka telah memilih yang paling kredibel dan memenuhi kriteria untuk jadi pimpinan KPK.
Lalu muncul delapan nama berÂdasarkan ranking yang diajuÂkan ke Presiden. Tentu ini menÂjadi tugas dan tanggung jawab Presiden untuk menerima atau tidak menerima, atau bahkan memÂÂpertimbangkan hasil usulan kinerja Pansel. Kesimpulannya kan diterima. Lalu delapan nama itu sudah diajukan ke DPR.
Apa alasan Presiden meneÂrima hasil Pansel tersebut?
Tentu Pak Presiden menerimaÂnya dengan pertimbangan yang rasional dari penjelasan yang diÂsampaikan Pansel. Seperti yang kita tahu, Presiden menerima seÂpenuhnya delapan nama itu. SeÂbenarnya apa yang menjadi tugas dan kewenangan Presiden sudah dilaksanakan, lalu dilanjutÂkan ke DPR untuk menjalani proses selanjutnya.
Presiden meyakini delapan caÂlon itu adalah yang terbaik?
Kedelapan calon itu memang yang terbaik. Itu yang disampaiÂkan Pansel ketika diterima Pak Presiden beberapa waktu lalu. PreÂsiden meyakini kedelapan calon itu adalah yang terbaik seteÂlah Pansel menyampaikan alasan dan latar belakang masing-maÂsing calon.
Saya rasa penjelasan Pansel itu tidak perlu diragukan, karena PanÂsel terdiri dari orang yang suÂdah teruji integritas dan kreÂdiÂbilitasnya. Mereka adalah orang independen.
Barangkali DPR melihatnya dari pertimbangan politik, baÂgaiÂmana komentar Anda?
Saya belum bisa berkomentar mengenai hal ini. Sebab, PresiÂden belum mengeluarkan perÂnyaÂtaan apapun terkait masalah ini. Tapi ada hal yang lebih penÂting yang diamanatkan Presiden, yaitu baÂgaimana KPK menjÂaÂlankan tugas dan fungsinya untuk memÂberanÂtas korupsi. Untuk itu, diÂperlukan pemimpin KPK yang bisa menÂjalankan misi tersebut.
Apa tantangan KPK ke deÂpan?
Tentunya usaha pemberantasan korupsi akan ada perlawanan dan hambatan dari mereka yang tidak senang dengan usaha tersebut. Ini menjadi tantangan bagi kita seÂmua untuk memberantas korupsi. Saya rasa ini menjadi usaha berÂsama untuk membantu KPK sebagai komisi ad hoc yang tugas utamanya memberantas korupsi. KPK hadir membantu tugas keÂpolisian dan kejaksaan agar lebih efektif dalam pemberantasan korupsi. [rm]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 20:13
Senin, 29 Desember 2025 | 19:53
Senin, 29 Desember 2025 | 19:43
Senin, 29 Desember 2025 | 19:35
Senin, 29 Desember 2025 | 19:25
Senin, 29 Desember 2025 | 19:22
Senin, 29 Desember 2025 | 19:15
Senin, 29 Desember 2025 | 19:08
Senin, 29 Desember 2025 | 19:04
Senin, 29 Desember 2025 | 18:57