Berita

kadhafi/ist

Dunia

Rusia Akhirnya Akui Kubu Pemberontak

KAMIS, 01 SEPTEMBER 2011 | 18:11 WIB | LAPORAN: SVET ZAKHAROV

Pemerintah Federasi Rusia akhirnya mengikuti langkah Amerika Serikat dan NATO mengakui Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya sebagai pemerintahan sementara yang sah di negeri Kadhafi itu.

Pengakuan itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Rusia dalam situs resmi mereka, hari ini (Kamis, 1/9).

Disebutkan bahwa Rusia menyambut baik sejumlah proposal dan rencana yang disampaikan NTC, yakni mengubah UUD dan menggelar pemilihan umum untuk membentuk pemerintahan baru.

Dalam pada itu para wakil penguasa baru di Libya berjanji bahwa semua kontrak yang telah ditandatangani rezim terdahulu akan ditaati. Hal ini menyangkut sektor minyak, maupun kerjasama teknik militer dan pembangunan jalan kereta api.

Utusan Khusus Presiden untuk Urusan Afrika, Mikhail Margelov, mengatakan selama konflik di Libya, pihak Rusia menjalin hubungan dengan kaum oposisi di Benghazi. Ini sejalan dengan sikap Rusia untuk membantu penghentian konflik bersenjata.

Sementara di Prancis, Rusia ikut dalam konferensi yang digelar “Sahabat Libya” untuk membahas masa depan negara itu pasca Kadhafi.

Adapun hari ini dalam pidato sambutan pembukaan tahun ajaran baru di Universitas Hubungan Internasional (MGIMO) di Moskow, Menlu Rusia, Sergey Lavrov, menegaskan bahwa rakyat Libya lah yang berhak menentukan nasib mereka. [guh]


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya