RMOL. PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah melakukan perbaikan demi meningkatkan kenyamanan pemudik.
Kepala Hubungan Masyarakat (Kahumas) PT KAI Daerah OpeÂrasi (Daops) I Jakarta Mateta RiÂzalulhaq menyatakan, perbaiÂkan pelayanan mudik Lebaran 2011 mencakup tiga aspek. Yakni, pemÂÂbelian tiket, kenyaÂmanan perÂjalanan, dan kemanan.
“Berdasarkan evaluasi pelaksaÂnaan mudik Lebaran sebelumnya, tahun ini kami melakukan sejumÂlah terobosan,†kata Mateta keÂpada Rakyat Merdeka di Jakarta.
Menurut Mateta, pihaknya memÂberlakukan sistem
boarding dan pelayanan tiket tujuh hari seÂbeÂlum keberangkatan. Ini diberlaÂkuÂkan untuk menghindari peÂnumÂpang salah naik. Bagi yang tidak mendapatkan tiket, akan memilih sarana transportasi lain.
“Prioritas kami adalah keselaÂmatan dan kenyamanan. Kami berharap, dua terobosan tersebut dapat membuat pelayanan muÂdik Lebaran 2011 lebih baik dari seÂbeÂlumnya,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:Apa terobosan ini efektif?Tahun sebelumnya, pembelian tiket dilakukan satu jam sebelum keberangkatan. Berdasarkan evaÂluasi yang kami lakukan, ituÂlah yang membuat suasana staÂsiun gaduh dan sulit menertibkan penumpang.
Nah, sistem
boarding, diberlaÂkukan untuk menghindari penumÂpang salah naik. Dengan sistem tersebut, para pemudik dapat meÂnunggu di depan pintu masuk peron. Diperbolehkan maÂsuk satu jam sebelum kereta daÂtang. ConÂtohnya, pada kebeÂrangÂÂkatan pukul 14.00 WIB, pintu gerÂbangnya diÂbuka pukul 13.00 WIB.
Upaya apa yang dilakukan demi meningkatkan kenyaÂmaÂnan penumpang?PT KAI berencana menyediaÂkan gerbong khusus. Setiap rangÂkaian kereta akan kami sediakan satu gerbong khusus yang hanya boleh digunakan lanjut usia, ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, serta keterbatasan fisik. NaÂmun, tidak semua jenis kereta meÂmiliki gerbong khusus.
Gerbong khusus ini tidak jauh berbeda dengan gerbong lain. Yang membedakan, ada spanduk berÂtulisÂkan, ‘gerbong ini khusus lanÂsia, ibu hamil dan menyusui, serta yang memiliki keterbatasan fisik’.
Soal kapasitas bagaimana?Sama seperti gerbong lain, gerbong khusus ini juga memiliki kapasitas maksimal 150 penumÂpang. Ini merupakan upaya kami meningkatkan pelayanan.
Tahun sebelumnya setiap gerÂbong kereta selalu diisi hingga opÂtimal, tapi tahun ini dibatasi maksimal 150 penumpang, nggak boleh lagi berjubel seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ada terjadi lonjakan penumÂpang tahun ini?Yang terjadi justru penurunan sekitar lima sampai 13 persen. SeÂbab, ada mudik bareng dari insÂtansi-instansi, pemudik yang menggunakan sepeda motor dan pembatasan kuota di gerbong-gerbong kereta kelas ekonomi.
Kami memprediksi, peningkaÂtan akan terjadi pada arus balik. Untuk mengantisipasi hal terÂseÂbut, PT KAI telah mempersiapÂkan 26 rangkaian kereta tamÂbahan.
Persiapan apa lagi yang suÂdah dilakukan PT KAI?Pertengahan Agustus lalu, kami juga telah melakukan peÂmeÂriksaan kesehatan kepada masinis dan asistennya yang berjumlah 367 orang. Ini di luar pemerikÂsaan rutin dua kali setiap tahun. Yang diperiksa darah tinggi, kadar gula dalam darah dan kanÂdungan alkohol serta narkoba melalui tes urine.
Dari 367 masinis dan asistenÂnya, PT KAI telah memeriksa 200 orang. Sisanya, akan kami periksa secara bertahap sampai hari H lebaran.
Apa kondisi semua kereta sudah diÂcek?Pengecekan armada dan rute perÂjalanan merupakan satu hal yang rutin. Ada pengecekan haÂrian, bulanan, tiga bulan, dan per enam bulan. Semua kereta yang beroperasi sekarang, Insya Allah suÂdah siap melayani angkutan Lebaran.
[rm]