Berita

Dunia

LAPORAN DARI RUSIA

Pertemuan Medvedev-Kim Jong-il Lahirkan Kesepakatan Pipa Gas

JUMAT, 26 AGUSTUS 2011 | 14:40 WIB | LAPORAN: SVET ZAKHAROV

RMOL. Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, menanggapi positif pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara atau Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK), Kim Jong-il, yang menurutnya bersifat terus terang, berbobot dan menghasilkan banyak hal penting.

"Kita membicarakan baik masalah hubungan bilateral, maupun problem keamanan regional, dan dengan sendirinya program denuklrisasi semenanjung Korea," kata pemimpin Rusia itu pada jumpa pers seusai pertemuan dengan rekannya itu, Kamis (25/8).

Pertemuan Kim Jong-il dan Medvedev dilakukan di sebuah markas militer di dekat pegunungan Siberia timur, sekitar 5.550 kilometer timur Moskow. Lawatan Kim ke Rusia ini adalah untuk yang ketiga kalinya setelah sebelumnya pernah melawat ke Rusia pada 2001 dan 2002.


Pada umumnya, Kim dan Medvedev sepakat dalam poin-poin substansial. Adapun pembahasan mengenai kerjasama di bidang gas, catat Medvedev, menghasilkan banyak hal penting. Rusia dan Korut mencapai kesepakatan mengenai pembangunan pipa gas di wilayah Korut serta penyediaan gas ke Korsel dengan pipa ini.

Keduanya menugaskan pembentukan Komisi Khusus Rusia, Korsel, dan Korut akan membentuk komisi khusus untuk melaksanakan proyek ini.

"Sejauh saya tahu RDRK berkepentingan dalam melaksanakan proyek segi tiga ini. Beberapa waktu yang lalu delegasi kami telah mengunjungi RDRK dan saya menugaskan Ketua Pengurus, Alexey Miller, untuk mengurus program ini sebaik-baiknya," ujarnya.

Pipa gas itu sendiri panjangnya lebih dari 1.700 kilometer, dan 700 kilometer darinya melewati teritori RDRK. Perusahaan gas Rusia, Gazprom, dilaporkan sudah bertahun-tahun berusaha mencapai kesepakatan terkait dengan jalur pipa sepanjang lebih 1.000 kilometer tersebut.

Presiden Rusia juga menambahkan, bahwa kedua pemimpin menggariskan rencana-rencana kerjasama di masa depan. Channel 1 menyatakan perundingan Medvedev-Kim berhasil. RDRK siap memulihkan perundingan segi enam mengenai penyelesaian problem nuklir Semenanjung Korea tanpa prasyarat.

Kesepakatan soal program nuklir dibantu kesepakatan mengenai pembangunan jalur pipa gas dari Rusia ke Korsel melalui teritori Korut. Proyek ini sangat dibutuhkan oleh Korut untuk membantu menuntaskan problem jaminan listrik sehingga bisa membatalkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir.[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya